Mohon tunggu...
Syeh Ahmad
Syeh Ahmad Mohon Tunggu... -

Dilahirkan di Muara Enim 28 Agustus 1986, saat ini berkerja di Industri Semen sebagai Process Engineer.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Lebih Dekat Industri Semen

8 Agustus 2014   00:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:07 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semen adalah bahan perekat yaitu perekat material atau agregat pada proses pembutan beton. Industri semen adalah salah satu industri yang sangat penting dalam menunjang pembangunan sebuah negara. Konsumsi semen merupakan salah satu indikator dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Tinggi rendahnya konsumsi semen menunjukkan tinggi rendanya pembangunan infrastruktur di suatu negara. Semen merupakan komponen utama dalam pembangunan infrastruktur seperti gedung, jalan tol, pelabuhan, bandara, jembatan dan berbabagai infrastruktur lain. Indonesia yang merupakan negara yang sedang berkembang dimana pembangunan infrakstuktur dari tahun ketahun semakin meningkat, maka seiring dengan itu kebutuhan akan semen akan terus meningkat.

Di indonesia semen diproduksi oleh perusahan milik negara (BUMN) dan swasta. Ada beberapa produsen semen di indonesia, antara lain : Semen Indonesia Group (Semen Gersik, Semen Padang dan Semen Tonasa) dan Semen Baturaja yang merupakan perusahaan milik negara (BUMN) serta perusahaan swasta yaitu : Indocement, Holcim Indonesia, Semen Bosowa, Semen Kupang, Laparz semen. Total kapasitas produksi semen di indonesia mencapai 62 juta ton pertahun pada tahun 2014 sedangkan kebutuhan semen pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 63 juta ton semen. Permintaan akan semen diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik hal ini bisa dilihat dari masih rendahnya tingkat konsumsi semen perkapita indonesia dibanding negara-negara berkebang lain seperti China, Vietnam .

Semen diproduksi dengan menggunakan bahan baku berupa material calcareous yaitu material yang kaya akan kandungan CaO dimana di Indonesia banyak ditemukan di dalam Batu Kapur (Limestone) dan material Argillaceous yaitu material yang kaya akan kadungan SiO2, Al2O3 dan Fe2O3 yang ditemukan dalam Tanah Liat (Clay). Proses pembuatan semen ada beberapa jenis proses akan tetapi saat ini idustri semen umumnya menggunakan jenis proses dry process (proses kering) karena lebih efisien dalam penggunaan energi. Di dalam proses kering material batu kapur dan tanah liat diambil dari tambang melalui proses penambangan akan dicampurkan dengan proporsi tertentu dengan sedikit menambahkan material koreksi berupa pasir besi dan pasir silika. Material-material yang telah dicampur akan digiling dan dikeringkan di dalam alat penggiling bahan mentah yaitu Raw Mill sehingga dihasilkan produk yang bernama raw meal (tepung baku). Selanjutnya raw meal akan diproses lebih lanjut di mana raw meal akan dibakar di dalam Kiln (tanur putar) yaitu alat berbentuk tabung yang memanjang secara horizontal dengan diameter 4 – 8 m dan panjang mencapai 70 – 100 m di mana suhu material di dalamnya mencapai 1400 C. Umumnya Proses pembakaran di dalam kiln menggunakan bahan bakar berupa batubara dimana bahan bakar batubara merupan sumber energi panas yang digunakan dalam proses reaksi klinkerisasi atau proses produksi terak. Panas yang dibutuhkan mencapai 700 - 900 kcal/kg klinker untuk klinker yang diproduksi dengan proses kering. Setelah mengalami proses pembakaran di dalam kiln dan pendinginan di dalam alat pendingin (cooler) maka dihasilakn produk setengah jadi yaitu Terak atau klinker yang merupakan bahan utama dalam produksi semen. Terak yang dihasilakan dari Kiln akan dikirim menggunakan alat transport untuk digiling bersama gypsum untuk menghasilkan semen. Proses penggilingan semen dilakuan di dalam semen mill. Ada beberapa jenis semen mill saat ini yang banyak digunakan di industri semen antara lain : Tube Mill, Roller Press dan Vertical Cemen Mill. Semen yang dihasilakan dalam proses penggilingan semen akan dikirim unit packer (pengantongan semen) untuk dipasarkan.

Ada berbagai jenis semen yang terdapat dipasaran yang disesuaikan dengan penggunaannya. Jenis – jenis semen tersebut antara lain :



  1. Semen Portland atau Ordinary Portland Cement (OPC) yaitu semen dengan mencapurkan material klinker dan gypsum dan proporsi tertentu. Semen portland ada beberapa tipe disuaikan dengan kebutuhan penggunaannya yaitu semen portland tipe I, II, III, IV dan V akan tetapi yang paling banyak diproduksi adalah seman portland tipe I dimana penggunaanya paling umum dan banyak digunakan.


  2. Semen Portland pozolan atau Portland Pozolan Cement (PPC) yaitu semen yang dibuat dengan memodifikasi semen portland dengan menambahkan material pozolan (Fly Ash, Trash, dll).


  3. Semen Portland Komposit atau Portland Composite Cement (PCC) adalah memodifikasi semen portland dengan menambahkan material – material tertentu untuk mengurangi proporsi terak di dalam semen.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Money Selengkapnya
    Lihat Money Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun