Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Lee Jang-keun meyakini bahwa ASEAN dapat memainkan perannya untuk membantu meredam ketegangan di Semenanjung Korea meskipun isu Myanmar masih menjadi momok tersendiri bagi kawasan Asia Tenggara itu. Dubes Lee mengatakan bahwa Korea Selatan telah menjalin kemitraan dengan ASEAN sejak tahun 1989, ketika Korea Utara masih belum aktif mengirim ancaman nuklirnya. Kala itu, lewat ASEAN Regional Forum, ASEAN menyediakan wadah pertemuan bagi perwakilan Korea Utara dan Korea Selatan. Dubes Lee menyatakan jika ASEAN Regional Forum merupakan satu-satunya forum internasional di mana menteri luar negeri Korea Selatan dan Korea Utara datang dan berpartisipasi.
Lee beranggapan jika forum ini juga menjadi platform yang sangat penting bagi kedua negara. Menurutnya, bobot suara ASEAN penting untuk mendesak Korea Utara berhenti, sehingga mereka akan mempertimbangkannya dengan serius, dikarenakan Korea Utara tidak bisa meninggalkan dan harus mendekatkan diri dengan ASEAN, dikarenakan banyak negara anggota ASEAN yang memiliki hubungan langsung dengan Korea Utara, banyak negara Asia Tenggara yang memiliki kedutaan di sana. Maka dari itu, ASEAN mampu memainkan peran penting dalam hubungan kawasan dan internasional.
Salah satu negara ASEAN yang memiliki kedekatan dengan Korea Utara adalah Indonesia. Indonesia telah lama dikenal sebagai negara yang mendorong perdamaian dan dialog dalam menyelesaikan konflik internasional, termasuk ketegangan di Semenanjung Korea melalui Perhimpunan Persahabatan Indonesia dan Korea Utara (PPIK). Pada bulan April 2018 lalu, Indonesia mengundang pianis muda kelas dunia dari Korea Utara, Choe Jang Hung, untuk tampil dalam sebuah konser perdamaian di Gedung Kesenian Jakarta. Kegiatan tersebut mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Indonesia dan komunitas internasional di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H