Mohon tunggu...
Syanabiawan Maryati N.
Syanabiawan Maryati N. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

2022A1H148

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar untuk Mengatasi Perilaku Bullying

15 Juni 2024   21:48 Diperbarui: 26 Juni 2024   20:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak
Perilaku bullying di sekolah dasar merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional, sosial, dan akademik siswa. Artikel ini membahas pengertian bullying, faktor-faktor penyebab, dan strategi layanan bimbingan dan konseling yang efektif untuk mengatasi perilaku tersebut. Bullying didefinisikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang kali oleh satu atau lebih siswa terhadap siswa lain. Faktor-faktor penyebab bullying meliputi lingkungan keluarga, pengaruh teman sebaya, dan dinamika sekolah. Untuk mengatasi perilaku bullying, layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar dapat menerapkan berbagai strategi seperti intervensi individual, konseling kelompok, program pencegahan, dan kerjasama dengan orang tua dan komunitas. Dengan penerapan strategi yang tepat, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa.

Pengertian
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang oleh individu atau kelompok dengan tujuan menyakiti atau mengintimidasi orang lain yang dianggap lebih lemah. Perilaku ini bisa berbentuk fisik, verbal, sosial, atau bahkan cyberbullying.

Faktor Penyebab Perilaku Bullying
1. Lingkungan Keluarga: Anak-anak yang mengalami kekerasan atau pengabaian di rumah cenderung meniru perilaku agresif tersebut di sekolah.
2. Pengaruh Teman Sebaya: Anak-anak mungkin terlibat dalam bullying untuk mendapatkan pengakuan atau diterima oleh kelompok teman sebaya.
3. Dinamika Sekolah: Sekolah yang tidak memiliki kebijakan tegas terhadap bullying atau kurang dalam pengawasan dapat memfasilitasi perilaku bullying.
4. Perkembangan Emosional dan Sosial: Anak-anak dengan masalah emosi atau keterampilan sosial yang kurang mungkin lebih rentan menjadi pelaku atau korban bullying.
5. Media dan Teknologi: Paparan terhadap kekerasan di media atau penggunaan media sosial yang tidak diawasi dapat mendorong perilaku bullying.

Cara Mengatasi Perilaku Bullying melalui Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Intervensi Individual: Memberikan konseling individual kepada pelaku dan korban bullying untuk memahami masalah yang mendasari dan mengembangkan strategi penyelesaian.
2. Konseling Kelompok: Mengadakan sesi konseling kelompok untuk membantu siswa membangun keterampilan sosial dan empati.
3. Program Pencegahan: Mengembangkan dan menerapkan program pencegahan bullying yang melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk kampanye anti-bullying dan pendidikan karakter.
4. Pelatihan Guru dan Staf: Melatih guru dan staf sekolah untuk mengenali tanda-tanda bullying dan mengambil tindakan yang tepat.
5. Kerjasama dengan Orang Tua: Mengajak orang tua untuk terlibat dalam upaya pencegahan dan penanganan bullying melalui komunikasi dan penyuluhan.
6. Kebijakan Sekolah: Menerapkan kebijakan sekolah yang tegas terhadap bullying, termasuk prosedur pelaporan dan konsekuensi yang jelas.

Dengan penerapan strategi layanan bimbingan dan konseling yang komprehensif, sekolah dasar dapat mengurangi insiden bullying dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan mendukung bagi semua siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun