Mohon tunggu...
Sya Wati
Sya Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswi Universitas Muhammadiyah A.R Fachrudin Prodi Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Strukturalisme dalam Drama Romeo and Juliet karya William Shakespeare

30 Oktober 2024   21:02 Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:06 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori strukturalisme dalam sastra menganalisis teks sebagai sebuah sistem tanda yang saling berhubungan, di mana elemen-elemen seperti alur, karakter, dan latar tidak berdiri sendiri melainkan membentuk makna melalui relasi internal dalam teks. Pendekatan ini tidak menyoroti konteks eksternal, seperti kehidupan penulis atau latar belakang budaya, tetapi mengungkapkan pola dan struktur dalam teks yang menciptakan kesatuan dan kohesi, misalnya  cerita : Romeo and Juliet oleh William Shakespeare.

Dalam drama Romeo and Juliet karya William Shakespeare, cerita dimulai dengan pengenalan konflik antara dua keluarga besar Montague dan Capulet, yang bermasalah. Ketika Romeo Montague dan Juliet Capulet jatuh cinta, terjadi konflik dimana keduanya harus menjaga cinta mereka di tengah permusuhan keluarga. Ketika Romeo membunuh Tybalt dan diusir dari Verona, yang memisahkannya dari Juliet dan membuat keadaan semakin genting,  Kisah mereka berakhir dengan kematian Romeo dan Juliet dalam kesalahpahaman tragis yang timbul dari upaya mereka untuk bersama. Dalam analisis struktural, ini memperkuat tema bahwa cinta mereka tidak mungkin bersatu dalam masyarakat yang terbelah.

Struktur alur ini menunjukkan oposisi antara cinta dan kebencian (cinta Romeo dan Juliet vs. kebencian antara keluarga), yang kemudian menggerakkan alur cerita. Relasi ini menambah intensitas konflik dan tragis dari kisah cinta mereka. Karakter dalam Romeo and Juliet juga diatur dalam pasangan yang mencerminkan oposisi biner yang saling s atau bertentangan. Mereka adalah pasangan protagonis yang mewakili cinta muda, keberanian, dan pemberontakan terhadap adat keluarga mereka. Hubungan mereka bertentangan dengan harapan keluarga, tetapi menjadi simbol cinta yang kuat. Tybalt (kerabat Juliet) dan Mercutio (teman Romeo) mewakili elemen kekerasan dan kehormatan yang memperburuk konflik antara keluarga. Karakter Friar Lawrence dalam drama Romeo and Juliet mewakili jalan damai dan keharmonisan, bertindak sebagai mediator dalam kisah ini, meskipun gagal mencegah tragedi. Oposisi ini memperlihatkan bagaimana setiap karakter berkontribusi pada tema utama, dengan Romeo dan Juliet sebagai korban konflik, sedangkan karakter pendukung seperti Tybalt dan Mercutio menjadi pendorong konflik yang memperkeruh situasi.

Latar tempat dalam Romeo and Juliet, terutama kota Verona, memainkan peran penting dalam membentuk struktur keseluruhan. Verona sebagai latar kota yang terpecah menjadi simbol ketegangan sosial dan konflik antarkeluarga. Kehidupan sosial yang terpecah memperkuat tema konflik dan menyiratkan bahwa cinta Romeo dan Juliet ditakdirkan untuk gagal dalam lingkungan yang penuh kebencian. Adegan Balkon: Balkon rumah Juliet menjadi latar ikonik yang melambangkan ruang privat dan pelarian sementara dari konflik keluarga. Tempat ini menjadi simbol perlindungan cinta mereka dari dunia luar yang penuh konflik. Latar ini menegaskan bahwa kisah cinta mereka terhalang oleh batasan sosial dan budaya yang ada di Verona, yang membuat hubungan mereka semakin sulit.

Dalam pendekatan strukturalisme, Romeo and Juliet adalah sistem terstruktur yang membentuk makna melalui hubungan antar-elemen. Alur tragedi, karakter yang berlawanan, dan latar yang mencerminkan ketegangan sosial semuanya bersatu membentuk sebuah struktur naratif yang koheren dan berfungsi untuk memperkuat tema cinta yang terhalang oleh kebencian antarkeluarga. Hubungan antar-elemen ini menunjukkan bahwa makna tidak berasal dari satu elemen saja, tetapi dari jaringan tanda yang membentuk keseluruhan cerita.

Daftar Pustaka

  1. Barthes, Roland. Mythologies. New York: Hill and Wang, 1972.
  2. Culler, Jonathan. Structuralist Poetics: Structuralism, Linguistics, and the Study of Literature. Ithaca, NY: Cornell University Press, 1975.
  3. Eagleton, Terry. Literary Theory: An Introduction. Minneapolis: University of Minnesota Press, 1983.
  4. Hawkes, Terence. Structuralism and Semiotics. Berkeley and Los Angeles: University of California Press, 1977.
  5. Lvi-Strauss, Claude. Structural Anthropology. New York: Basic Books, 1963.
  6. Shakespeare, William. Romeo and Juliet. Edited by Barbara A. Mowat and Paul Werstine. New York: Washington Square Press, 2004.
  7. Todorov, Tzvetan. The Poetics of Prose. Ithaca, NY: Cornell University Press, 1977.
  8. Wellek, Ren, and Austin Warren. Theory of Literature. New York: Harcourt, Brace and Company, 1949.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun