Mohon tunggu...
Syawaludin Fahmi
Syawaludin Fahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Uin Bandung

saya orangnya suka ber olah raga saya juga suka mencoba hal hal yang baru cuman mines nya suka malas tetapi enggak malas banget

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

M. Iqbal : Konsep Khudi Sebagai Landasan Etika di Tengah Krisisis Identitas

16 Desember 2024   17:58 Diperbarui: 16 Desember 2024   17:58 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kerelevansian khudi untuk masa kini

Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, seperti krisis lingkungan, konflik sosial, dan degradasi moral, konsep khudi memberikan harapan. Ia mengingatkan manusia bahwa solusi sejati untuk setiap krisis dimulai dari transformasi individu. Dengan membangun kesadaran diri yang kuat, manusia dapat menciptakan masyarakat yang lebih bermoral dan berorientasi pada kebaikan universal. Muhammad Iqbal melalui konsep khudi mengajarkan bahwa krisis identitas bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju transformasi diri. Ketika individu kembali kepada potensi sejatinya dan menyadari tanggung jawabnya kepada Tuhan dan sesama, mereka tidak hanya membangun moralitas pribadi, tetapi juga menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Iqbal percaya bahwa melalui khudi, individu tidak hanya dapat mentransformasikan dirinya sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam penciptaan tatanan sosial yang lebih adil dan bermoral. Dalam konteks tantangan global yang kompleks, khudi menawarkan harapan dengan menekankan bahwa perubahan sejati dimulai dari transformasi individu sendiri dan keoutentikanya.

Intinya, khudi adalah konsep filosofis yang mendorong manusia untuk mengenali potensi sejatinya mereka sendiri, hidup secara otentik atau ke originalisme, dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat dengan kesadaran spiritual secara mendalam.

Di dunia yang sering kali kehilangan arah, khudi bagaikan mercusuar yang mengingatkan kita akan keindahan dan kekuatan jati diri manusia yang sesungguhnya sekian dari saya tentang opini muhammad ikbal dan konsep Khudinya sebagai Landasan Etika Membangun Moralitas di Tengah Krisis Identitas .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun