Mohon tunggu...
Syawalludin
Syawalludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang aktif bergerak dalam sosial kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Gerakan Sumsel Melawan" Tolak Kenaikan Harga BBM

11 September 2022   14:23 Diperbarui: 11 September 2022   22:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Pengumuman kenaikan harga BBM pada  Sabtu (3/9/2022) membuat hati masyarakat  indonesia kembali patah  untuk kesekian kalinya akibat  ulah pemerintah indonesia. Slogan "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih kuat". Sangat bertolak belakang  dengan kenyataan  yang  tengah dihadapi masyarakat indonesia.  Pemerintah kembali gagal dalam menjaga kestabilan ekonomi masyarakat,khususnya ekonomi menengah kebawah. Banyak sektor yang  mengalami keterpurukan dampak dari naiknya bbm, mulai dari sektor transportasi, sektor pangan, bahkan dunia pendidikan khususnya mahasiswa kena dampak akibat ulah pemerintah yang menaikkan harga BBM.

  Kenaikan harga BBM tersebut membuat masyarakat khususnya mahasiswa melakukan serangkain aksi demonstrasi tolak kenaikan BBM, tak ketinggalan aliansi BEM seluruh indonesia korwil sumatera selatan melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM pada hari kamis 8 september 2022 di depan gedung DPRD sumatera selatan. Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di sumatera selatan turun ke jalan melakukan demonstrasi tolak kenaikan BBM. Demonstrasi yang harusnya damai,malah menjadi lautan api, karena massa dipaksa mundur dengan  gas air mata dan petasan serta pukulan yang dilayangkan oleh aparat kepolisian.

"Gerakan Sumsel Melawan" Tolak Kenaikan BBM

"Aksi  yang dilakukan oleh berbagai elemen disatukan dengan nama (Sumsel Melawan)  pada kamis 08 September 2022 sebagai bentuk kekecewaan dan perlawanan masyarakat sumsel atas kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Berbagai orasi telah disampaikan hingga ketua DPR Sumsel Bunda Anita menemui  massa  aksi dengan pagar kawat sebagai pembatasnya. Massa aksi akan menyampaikan aspirasinya ketika kawat pembatas di lepaskan. Tetapi hal tersebut tidak diindahkan hingga akhirnya para anggota dewan Sumsel pergi meninggalkan dan massa aksi dipaksa mundur oleh aparat dengan siraman gas air mata,petasan hingga pukulan aparat yang semena-mena".( Ujar M. Iqbal fitriansyah wakil presiden mahasiswa universitas sriwijaya 2022, ketika ditanya melalui WhastApp  sabtu 10 september 2022).

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun