Mohon tunggu...
Rayhan SyawalFirizki
Rayhan SyawalFirizki Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Profesional
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nulis, Game, Badmintoon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengumpulan Data: Pengertian, Jenis, dan Skala

9 Januari 2023   17:02 Diperbarui: 9 Januari 2023   17:08 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sebuah penelitian terdapat salah satu kegiatan yang dimana dapat dilakukan sebagai pengumpulan data.

Data di didapatkan kemudian akan diolah dan pemecahan agar dapat menjadi sebuah informasi yang valid dan dapat mendukung hasil penelitian.

Oleh karena itu, seorang peneliti harus memahami bagaimana teknik atau metode dalam sebuah pengumpulan data.

Pengertian Data

Sebelum membahas mengenai teknik pengumpulan data, alangkah baiknya kalian mengetahui terlebih dahulu apa itu data.

Data merupakan  sekumpulan fakta yang bisa didapatkan dari pengamatan atau tindakan seorang peneliti dalam situasi tertentu.

Dalam beberapa penelitian, data yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Sasaran: Data diperoleh dari lapangan dan dilaporkan apa adanya
  • Relevan: data harus sesuai dengan pertanyaan yang sedang dipelajari
  • Up-to-date: data harus selalu up to date (tidak usang)
  • Keterwakilan: data harus diperoleh dari sumber yang tepat dan mewakili situasi sebenarnya dari suatu kelompok atau populasi

Jenis Data

Berdasarkan jenisnya, terdapat data yang dikelompokan menjadi 2 macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk numerik dan dapat diukur dalam besaran.

Contohnya termasuk harga smartphone, berat dan tinggi, jumlah pembeli, dll.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berhubungan dengan pengelompokan atau karakteristik yang tidak bisa diukur dari besar kecilnya.

Dengan kata lain, data kualitatif diungkapkan dengan kata-kata yang bermakna.

Contoh data kualitatif adalah pekerjaan, jenis kelamin, sikap, persepsi konsumen, dll.

Skala Pengukuran Data

Skala pengukuran merupakan salah satu aturan yang dapat digunakan sebagai alat mengklasifikasikan variabel yang akan diukur dengan teknik analisis serta tahap penelitian selanjutnya.

Macam-macam skala pengukuran data adalah sebagai berikut.

1. Skala Nominal                

Skala nominal meupakan skala yang hanay berdasarkan pada pengelompokan pada peristiwa atau fakta yang dapat menunjukan perbedaan kualitatif.

Ciri-ciri skala nominal adalah sebagai berikut:

  • Hasil perhitungan tidak berbentuk bilangan pecahan
  • Angka yang tertera hanya sebagai label saja
  • Tidak memiliki urutan
  • Tidak memiliki ukuran baru
  • Tidak memiliki nilai nol mutlak

Contoh skala nominal:

  • Jenis kelamin: laki-laki, perempuan
  • Jenis pekerjaan: PNS, Pegawai Swasta, Petani, dll.
  • Tahun angkatan: 2010, 2019, 2020, dll.

2. Skala Ordinal

Skala ordinal merupakan skala yang dapat disusun berdasarkan jenjang tertentu secara urut mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.

Skala ordinal dapat disusun menurut suatu ciri tertentu dan urutan yang lain tidak memiliki jarak yang sama.

Ciri-ciri skala ordinal:

  • Kategori data bersifat saling terpisah
  • Kategori data memiliki aturan yang logis
  • Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya

Contoh Skala Ordinal:

  • Tingkat kepuasan pelanggan: 1, 2, 3, 4, 5 atau 20, 40, 60, 80, 100
  • Ranking kelas: 1, 2, 3
  • Jabatan: Direksi, Direktur, Manager, Staff

3. Skala Interval

Skala interval merupakan skala pengukuran yang berjarak satu tingkat dengan tingkat lainnya sama (memiliki bobot yang sama).

Ciri-ciri skala interval:

  • Kategori data bersifat saling terpisah
  • Kategori data bersifat logis
  • Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khsusus yang dimilikinya
  • Angka nol menggambarkan suatu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut)

Contoh skala interval:

Pengukuran suhu

Misal:

  • 31 -- 34 derajat: rendah
  • 35 -- 38 derajat: normal
  • 39 -- 42 derajat: tinggi
  • Tingkat kecerdasan (IQ)

Misal:

  • 70 -- 79: sangat rendah
  • 80 -- 90: rendah
  • 91 -- 110: normal
  • 111 -- 120: tinggi
  • 121 -- 130: superior

4. Skala Ratio

Skala rasio adalah skala dengan nilai nol mutlak dan jarak yang sama.

Skala rasio memiliki sifat yang mirip dengan skala interval, kecuali skala rasio memiliki nilai nol mutlak, yang tidak dapat mewakili sifat apa pun.

Contoh skala ratio:

  • Umur manusia
  • Ukuran timbangan
  • Berat badan
  • Tinggi badan
  • Jarak
  • Nilai ujian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun