Media Sosial dan Kesehatan Mental, Apa Pengaruhnya?

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat saat ini tidak dapat dipisahkan dengan teknologi digital yang sering disebut dengan gawai/gadget. Kehadiran gadget memang seperti pisau bermata dua. Meskipun dapat memberikan informasi bahkan mendekatkan yang jauh, tetapi gadget juga memberikan pengaruh negatif kepada penggunanya. Bahkan, dengan hadirnya gawai dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Dengan adanya jejaring sosial, media sosial semakin ramai dengan konten yang semakin menarik. Bahkan, informasi yang up to date juga semakin mudah kita dapatkan. Hal inilah yang membuat orang-orang di zaman sekarang betah berlama-lama di depan layar handphone kita hanya untuk mengakses media sosial saja. Meskipun, di media sosial kita hanya scroll facebook, tiktok, instagram, dan twitter tetapi dengan hal tersebut dapat mengusir rasa bosan kita.

Adapun dampak negatif dari penggunaan media sosial bagi kesehatan mental:

1. Menurunnya tingkat kepercayaan diri seseorang

Baca juga: "Ecobrick" Sebagai Upaya Dalam Mengurangi Sampah Plastik

Beberapa diantara mereka sering membandingkan diri mereka dengan orang lain yang berada di media sosial. Hal ini dikarenakan orang tersebut biasanya merasa belum cukup baik seperti orang berada di dalam postingan.

2. Munculnya perasaan minder dan cemas yang berlebihan

Hal ini dapat terjadi ketika seseorang melihat postingan seperti sesuatu pencapaian/prestasinya, memiliki kulit yang putih, memiliki badan yang bagus, atau memiliki paras yang cantik. Kemudian, hal tersebut dapat menurunkan kepercayaan diri pada orang yang melihat postingannya. Hal ini dikarenakan seseorang tersebut ingin menjadi seperti orang yang berada di postingan tersebut. Adanya rasa iri yang timbul pada diri seseorang tersebut dapat memicu perasaan minder hingga menyebabkan cemas yang berlebihan.

3. Menyebabkan seseorang merasa sendiri dan ditinggalkan

Perasaan ini dapat timbul ketika kita melihat teman-teman kita berfoto bersama atau sedang liburan bersama. Namun, kita tidak bisa mengikuti acara tersebut. Hal inilah yang menyebabkan seseorang yang melihat postingan itu timbul perasaan sedih dan sendirian (feeling lonely).

4. Munculnya cyberbullying

Fenomena yang terjadi saat ini yaitu banyak orang  yang mencurahkan isi hatinya ke media sosial. Misalnya, ketika seseorang tersebut merasa kesal, sedih, hingga senang mereka dengan mudahnya mencurahkan seluruh isi hatinya di media sosial. Padahal, media sosial sifatnya lebih terbuka dan dapat berdampak pada cyberbullying. Hadirnya cyberbullying di tengah-tengah generasi millenial dapat memberikan dampak negatif pada korbannya, seperti depresi, stres, hingga dapat menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri akibat adanya perundungan melalui media sosial.

Adanya dampak negatif yang dapat berpengaruh pada kesehatan mental kita, maka kita harus melakukan upaya-upaya agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan :

1. Mengurangi penggunaan media sosial

Mengurangi penggunaan media sosial dapat dimulai dengan mengurangi penggunaan gadget/gawai. Misalnya, menggunakan gadget untuk hal-hal yang penting saja. Membatasi penggunaan gadget untuk scroll tiktok, instagram, facebook, twitter, dsb.

2. Bersosialisasi dengan orang-orang di dunia nyata

Melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat dengan orang-orang di dunia nyata. Atau bisa mengikuti perkumpulan yang dapat menambah teman baru sehingga kita dapat menjadi sosok yang lebih baik lagi. (*)

Oleh : Syavira Puspita Nurkamila