Mohon tunggu...
ahmad fika syauqiy
ahmad fika syauqiy Mohon Tunggu... Guru - be your self

Bermodalkan niat mulia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Juara Pakainya Kayu Putih Aroma

13 Januari 2018   19:36 Diperbarui: 13 Januari 2018   21:19 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hidup mahasiswa!" Pekikan kalimat itu selalu terngiang di kepalaku. Teringat kala itu dikatakan, mahasiswa adalah "agent of change". Entah berupa tuntutan atau kewajiban, yang pasti mahasiswa memang memiliki peranan penting dalam perubahan di dunia ini. Terlebih untuk mahasiswa ataupun pemuda zaman sekarang, besarnya tantangan harus mampu mereka kalahkan dengan kreatifitas yang mereka miliki.

Berbicara mengenai kreatifitas, saya memiliki pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Kala itu negara kita sedang memperingati hari ulang tahunnya yang ke 72. Berbagai lomba digelar untuk memperingati dan meramaikan event penting ini. Salah satunya yaitu lomba video reportase yang diadakan  oleh Pemkot Semarang, dengan tema "Pembangunan Kota Semarang."

Saat itu aku dan 3 orang temanku bersepakat untuk mengikuti lomba ini. Kebetulan kami sedang mempelajari hal-hal terkait dengan pembuatan video. Adapun tugas kami berempat berbeda-beda pastinya, ada yang menjadi kameramen, editor, tim kreatif, dan reporter. Dan tugasku kali ini adalah menjadi reporter, sehingga aku harus mempersiapkan bahan reportase yang akan aku laporkan dalam video tersebut.

Setelah ditentukannya lokasi yang akan dijadikan bahan reportase, selanjutnya giliranku yang harus membuat laporan. Tujuannya agar aku memahami apa yang nantinya akan dilaporkan dalam video reportase tersebut.

Karena kami merupakan mahasiswa, maka kami harus bisa membagi waktu belajar dengan hal-hal diluar kuliah. Begitupun denganku, yang harus bisa mencari waktu untuk menulis naskah reportase. Alhasil pada pukul 22.00 WIB aku baru bisa menyempatkan diri untuk menulis naskah tersebut, setelah sebelumnya aku mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen di kampus.

Seperti biasa, untuk membuat bahan reportase aku harus mencari berita-berita terkini yang membahas sesuai topik. Setelah terkumpul, barulah kita kita mulai penyusunan naskah sesuai dengan kebutuhan. Kira-kira pukul 23.00 WIB aku memasuki tahap penyusunan, sudah siap di atas meja kamarku sebuah laptop dan buku catatan. Namun sayangnya, belum sampai setengah naskah kepala ini terasa pusing. Begitupun dengan mata, yang tadinya segar perlahan redup dan pudar penglihatannya. Intinya, malam itu badan tidak setuju dengan keputusanku untuk lembur membuat naskah. Tetapi sangat tidak mungkin jika aku meninggalkan laptopku mala mini, karena esok pagi akan diadakan pengambilan gambar oleh rekan timku.

"Kreek" pintu kamarku terbuka, dan suara itu sedikit menghilangkan kantukku karena terkejut. Ternyata ibulah yang membuka pintu itu, dan perlahan mendekatiku. Sembari mendekat, ia mengeluarkan dari kantong dasternya sebuah botol berukuran tanggung. Tidak tahu apa isinya, tetapi aroma segarnya sudah tercium. Lalu ibuku menyerahkan botol tersebut kepadaku, sambil berkata, "Selamat berkreasi!" kemudian pergi meningalkan kamarku. Dan aku hanya bisa terdiam sambil melihat botol yang diberikannya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Ternyata botol yang ibu berikan adalah botol Kayu Putih Aroma. "Pantas saja aromanya segar," ucapku. Segera saja kubuka tutup botolnya, dan kuoleskan ke pelipis mata kanan dan kiri, kemudian ke perut, serta bagian leher. Tak lupa juga hidung ini menghirup segarnya kayu putih aroma. Karena aroma yang dihasilkan dapat menyegarkan pikiranku malam itu, sehingga aku dapat melanjutkan kreatifitasku malam itu.

Karena ide kreatif yang terus mengalir, pukul 23.30 WIB aku menyelesaikan naskah yang yang diperlukan. Tanpa pikir Panjang kututup laptop dan bergegas menuju kasur yang sejak tadi telah menungguku.

Keesokan harinya, tibalah waktunya untuk bertempur. Aku dan timku menyiapkan semua kebutuhan pengambilan gambar, mulai dari kamera, tripod, clip on, dan perlengkapan lainnya. Dan aku, membawa naskah yang sudah diprint. Tidak lupa juga kubawa kayu putih aroma, barangkali ada yang membutuhkan nantinya.

Pukul 10.00 WIB kami sampai di objek pertama, yaitu taman kota di kawasan Kota Lama. Sayangnya baru beberapa saat kami di sana, panas matahari sudah menyengat kuat tubuh kami. Hingga salah satu dari kami harus berteduh karena pusing. Dan pengambilan gambar sedikit terganggu saat itu. Kami ikut bingung dengan keadaan teman kami yang semakin melemas dan membutuhkan pertolongan pertama. Untung saja aku membawa kayu putih aroma di tas, langsung saja aku keluarkan dan keberikan kepadanya.

Beberapa menit setelah ia mengoleskan ke pelipis mata kanan dan kiri, wajahnya  kembali berseri. Dan ia segera bergabung dengan tim yang saat itu masih menyelesaikan proses pengambilan gambar. Ia berjalan perlahan mendekatiku, mengembalikan yang kuberikan tadi sembari berkata "Terima kasih ya kayu putih aromanya, manfaatnya jos." Kubalas saja dengan senyuman, sambil berkata "besok beli sendiri ya." Kami pun tertawa bersama di tengah keramaian taman kota.

Usai pengambilan gambar di taman kota, kami bergegas menuju kampung pelangi yang letaknya kurang lebih 3 km dari taman kota. Untung saja, keadaan di kampung pelangi tak seburuk di taman kota karena kami tiba disana sore hari sekitar pukul 15.30 WIB.

Akhirnya, pukul 17.00 WIB seluruh proses pengambilan gambar telah usai. Saatnya kami kembali dan masuk ke tahap editing. Setelah editing selesai, maka dilanjutkan dengan pengiriman video melalui sosial media Instagram. Saat itu kami cukup ragu, karena video yang dikirimkan oleh peserta lainnya sebagian besar bagus. Tetapi kami tetap optimis dengan karya dan kreatifitas kami.

Setelah kurang lebih 1 minggu, hasil perlombaan pun diumumkan. Dan hasilnya sangat membuat kami shock. Bagaimana tidak, ternyata kami mendapatkan juara 1 lomba video reportase. Sepertinya tak ada kata lain yang bisa kami ucapkan selain kata-kata syukur kepada Allah SWT atas segala yang diberikan kepada kami. Tak lupa juga kami berterima kasih kepada teman-teman yang mendukung lewat doa maupun semangat, rasanya tanpa bantuan mereka pun kami tidak dapat memperoleh juara ini.

Sejak saat itu, aku dan timku selalu menyiapkan kayu putih aroma saat kami sedang bekerja ekstra. Karena minyak ini mampu mempertahankan kreatifitas kami dari kelelahan saat bekerja keras. Terlebih lagi, kami adalah agen perubahan yang harus selalu berkarya. Patinya bersama Kayu Putih Aroma. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun