Lalu mbah basyir keluar dengan tenang sembari mengunakan teken, dan berkata "Mek opo kue podo rene ? mulih !!!", seketika kawanan perampok tersebut tidak bisa bergerak, dan mematuhi apa yang di katakan oleh mbah Basyir.
Kearifan dari seorang mbah basyir patut untuk kita teladani, bagaimana beliau tawadlu' terhadap kiainya mbah kholil bangkalan. Dan bagaimana pula beliau bersabar berdakwah di tengah kaum abangan yang keji dan bringas, lalu meninggalkan jariyah yaitu pohon salak yang sekarag bisa dinikmati hasilnya di 4 desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H