Bulan Februari merupakan bulan yang identik dengan bulan kasih sayang karena terdapat perayaan Valentine. Hari Valentine atau Valentine's Day diperingati setiap tahun pada tanggal 14 Februari. Hari Valentine atau biasa disebut sebagai Hari Kasih Sayang merupakan sebuah momen untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada orang-orang tercinta.Â
Pada hari Valentine, seseorang akan mengekspresikan rasa cinta dan sayangnya terhadap orang tersayang, seperti orangtua, saudara, teman, maupun pasangan. Perayaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberi cokelat, memberikan buket bunga lengkap dengan kartu ucapan manis, memberikan hadiah berupa boneka, dan menghabiskan waktu dengan makan malam bersama. Â
Perayaan Valentine's Day di IndonesiaÂ
Perayaan hari Valentine di Indonesia tidak jauh berbeda dengan perayaan Valentine di negara lain. Pada saat itu, orang-orang sibuk untuk mempersiapkan hadiah atau kejutan dengan sebaik mungkin untuk pasangan atau orang-orang tercinta.Â
Saat perayaan ini, banyak dijumpai di sejumlah toko, supermarket, maupun mall menjual berbagai pilihan paket hadiah Valentine yang dikemas secara menarik dan indah. Selain itu, banyak restoran yang menawarkan reservasi untuk orang-orang yang ingin menghabiskan waktu berharga serta berkesan bersama keluarga maupun pasangan.
Polemik Perayaan Hari Valentine, menuai pro- kontra di Indonesia
Perayaan hari Valentine menuai berbagai pro dan kontra di Indonesia. Polemik akan perayaan Valentine kerap terjadi tiap tahunnya di Indonesia. Berbagai komentar publik terkait perayaan hari Valentine ramai terjadi di dunia maya, mulai dari kalangan pejabat, ulama, generasi milenial, hingga aktris.Â
Sebagian orang menilai Hari Valentine merupakan hari yang patut untuk dirayakan karena menyebarkan cinta dan kasih sayang, serta momen yang tepat untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang-orang tercinta.Â
Seperti yang terjadi di Makassar, tidak ada larangan untuk merayakan hari Valentine. Gubernur Sulawesi Selatan mengatakan bahwa perayaan Valentine bergantung pada keyakinan masing-masing dan hal tersebut bukanlah suatu ritual yang harus dipermasalahkan.Â
Namun, sebagian orang meyakini bahwa Valentine bukan ajaran agama islam dan tidak sesuai dengan budaya di Indonesia. Melihat sejarah terlahirnya perayaan Valentine yang merupakan kisah cinta milik kalangan non-muslim tentu hal itu bertentangan dengan syariat agama islam.Â
Beberapa orang beranggapan bahwa hari Valentine merupakan kegiatan yang tidak bermanfaat bahkan mengarah kepada kegiatan yang menyimpang, seperti seks bebas.Â
Adanya anggapan tersebut memicu sebagian masyarakat untuk menggaungkan penolakan perayaan hari Valentine. Adapun penolakan-penolakan terhadap hari Valentine sebagai berikut:
1. Adanya surat edaran larangan Hari Valentine
a. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur kembali mengingatkan umat Islam tentang Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2017 yang mengharamkan perayaan hari Valentine setiap 14 Februari. Terdapat beberapa poin yang melandasi larangan ini, antara lain perayaan Hari Valentine tidak sesuai dengan prinsip dan syariat islam dan mengarah pada kegiatan yang menyimpang seperti hubungan badan di luar nikah.
b. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang larangan ikut serta dan merayakan Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day. Surat edaran tersebut berisi himbauan agar para peserta didik tidak ikut serta merayakan Hari Valentine yang bertujuan agar terhindar dari kegiatan yang bertentangan dengan norma agama, sosial dan budaya Indonesia.
2. Â Aksi demo
a. Ratusan siswa MAN 1 Tangerang pada tanggal 14 Februari 2018 melakukan aksi turun ke jalan di Jalan Arya Wangsakara, Tangerang. Mereka menyuarakan penolakan perayaan Valentine's Day, atas dasar bahwa Hari Valentine bukanlah budaya masyarakat Indonesia bahkan dapat merusak moral generasi muda.
b. Hal serupa juga dilakukan oleh siswa SMP Muhammadiyah 2 Genteng Surabaya pada tanggal 13 Februari 2017. Para siswa SMP menggelar aksinya di Taman Apsari, Surabaya. Aksi tersebut dilandasi karena sejumlah hal, salah satunya adalah kecenderungan untuk melakukan seks bebas pada Hari Valentine.
Perayaan Hari Valentine bergantung pada masing-masing individu. Terdapat beberapa orang yang setuju dan menentang adanya perayaan Hari Valentine. Menurut saya, perayaan Valentine merupakan suatu kegiatan yang kurang bermanfaat, karena saya melihat bahwa perayaan ini di kalangan remaja mengarah pada hal yang menyimpang, seperti seks bebas.Â
Momen mengekspresikan cinta dan kasih sayang tidak hanya berlangsung sehari saja, yakni pada tanggal 14 Februari saja namun bisa diekspresikan setiap hari kepada orang-orang tercinta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI