Mohon tunggu...
Syauqina Effendy
Syauqina Effendy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pemimpi

Jangan tanya siapa aku karena aku juga belum tahu.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pesta Evi | Bagian 1

5 April 2024   21:17 Diperbarui: 5 April 2024   21:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan lupa datang, ya!" Evi si Kelinci mengingatkan semua dari kami sebelum ia pulang. Satu minggu lagi sebelum pesta ulang tahunnya. Aku tidak yakin apakah aku benar-benar diundang atau tidak, karena biasanya aku dirundung. Dijauhi dan dijadikan bahan gunjingan sudah biasa bagiku. Tapi diundang ke pesta? 

Yang jelas, sekarang aku harus mempersiapkan segala sesuatu untuk seminggu lagi agar tidak mempermalukan diriku sendiri. Di jalan pulang, aku melihat ilalang-ilalang dan bunga daisy yang cantik. Kupetik dan kubawa. Setelah itu aku melihat bulu-bulu burung yang bertebaran di tanah. Kuambil dan kumasukkan ke saku. Tak jauh dari situ, ada sarang burung kecil yang terlihat indah. Dihiasi oleh berbagai macam bunga, ranting, daun kering, bahkan tutup botol. Sekejap aku langsung dapat mengenali, itu sarang milik Tuan Namdur. Kata binatang lain, Tuan Namdur sangat galak. Tidak boleh ada yang berani masuk barang selangkah pun ke wilayah sarangnya. 

Karena sudah sore, tidak begitu terlihat. Namun ada benda yang berkilauan di sela-sela sarang itu. Dalam sesaat aku sadar bahwa itu permata. Maka aku mendekat dan kuraih permata itu. Bentuknya aneh, ada jarum di ujung kawat yang mengikatnya. Karena Tuan Namdur sedang tidak ada di sarang, kuambil saja sebelum ketahuan. Kubawa lari dan pulanglah aku ke rumah. Tanganku lincah merangkai bunga-bunga daisy itu menjadi mahkota yang cantik. Bulu-bulu kusangkutkan juga untuk memperindahnya. Yang paling penting adalah permatanya. Tapi aku memilih untuk menyimpan dulu permata itu, takut hilang. Sejenak kupantau pergerakan sekitar. Aman... Semoga saja tidak ketahuan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun