Jakarta Timur -- Salah satu masalah utama di Indonesia, khususnya di kota besar seperti Jakarta, adalah transportasi. Untuk keperluan mobilitas sehari-hari, orang Indonesia lebih suka menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada transportasi umum yang aman, nyaman, dan cepat. Ini menyebabkan kemacetan, serta masalah pencemaran udara yang sekarang menjadi perhatian publik.
Setelah status Ibu Kota di pindahkan ke Kalimantan, kini Jakarta semakin melebarkan penataan dan pembangunannya dari segala sektor. Terutama, dalam sektor transportasi, yaitu pembangunan Light Rail Transit (LRT). Proyek ini akan membuat rute LRT Jakarta Fase 1B Velodrome -- Manggarai, dengan niatan untuk memnyediakan sarana transportasi umum yang aman, nyaman dan cepat.
Light Rail Transit adalah sistem transportasi masyarakat yang menggunakan rel kereta api khusus untuk mengangkut penumpang dalam jaringan jalan tol dan jalur rel atas. LRT seringkali digunakan sebagai alternatif transportasi massal bagi orang-orang yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas di jalan raya. Salah satu opsi untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor adalah LRT.
Rute Perjalanan LRT
Proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini akan dibangun dengan jarak 6,4 kilometer dari Veledrome sampai Manggarai. Proyek ini merupakan lanjutan dari LRT Jakarta 1A dengan rute Kelapa Gading-Veledrome yang sudah beroprasi dari tahun 2019.
LRT Jakarta Fase 1B akan melewati 5 stasiun, yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai. Dengan adanya rute ini, maka lebih memudahkan Masyarakat untuk mobilisasi dan menghubungkan jarak antar kota.
"Untuk Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini, akan dibangun kurang lebih 6,4 KM dan itu melanjutkan dari rute sebelumnya (Jakarta 1A). Buat stasiun yang akan dilewati itu ada 5, Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai," kata salah satu pekerja proyek LRT Jakarta 1B, Faisal di Matraman, Sabtu (20/07/24).
Pandangan Masyarakat Mengenai Pembangunan LRT
Ramainya pemberitaan mengenai progress dari proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, maka banyak pula tanggapan dan pandangan Masyarakat dengan hal ini.
Rahman, sebagai pengguna transportasi umum juga menyampaikan rasa kegembiraannya mengenai Pembangunan proyek ini, "Saya sangat merasa senang dengan adanya proyek Pembangunan LRT Fase 1B ini. Pertama, karena nantinyarute ini akan sejalur dari rumah ke tempat kerja, kedua, LRT ini bisa menjadi transportasi alternatif apabila transportasi umum yang lain penuh, ya walaupun untuk saat ini proyek Pembangunan LRT sering menimbulkan keresahan dan problematik bagi Masyarakat."Â
Selain itu Shuffi, pemilik ruko dekat proyek, mengatakan "Dari awal pemberitaan mengenai Pembangunan proyek LRT ini, saya kira akan mengalami banyak hambatan dan penundaan. Tetapi nyatanya proyek ini mengalami progress lebih cepat, kalo gak salah diberita sudah rampung 22,4%, dan nyatanya juga seperti itu. Karena saya liat langsung di depan ruko saya, disetiap harinya proyek ini selalu mengalami perkembangan yang signifikan," di Jakarta Timur, pada Minggu (21/07/24).
Problematika Pembangunan LRT
Selain kebermanfaatan serta Pembangunannya yang terbilang cepat, ternyata proyek Pembangunan LRT ini banyak menimbulkan problematika dan keresahan di Tengah Masyarakat, salah satunya keresahan terkait kemacetan lalu lintas.
Menurut Heriawan, salah satu warga lokal sekitar Matraman, mengatakan, "Sebenarnya Pembangunan LRT ini bagus dan bermanfaat, tetapi yang saya sayangkan adalah pemblokade jalan yang sekiranya berlebihan, sehingga memperkecil ruas jalan yang menimbulkan kemacetan. Saya yang setiap pagi lewat sini, harus mencari jalan lain agar biar terhindar macet. Apalagi ini jalan yang sering dilewatin orang dan ditambah adanya palang kereta yang buka tutup enggak nentu," di Jakarta Timur pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Selain itu Heriawan juga menambahkan bahwa pemblokade jalan yang berlebihan juga berpengaruh terhadap pedagang atau rumah makan, "Jalanan yang di blockade berlebihan bisa memperkecil ruas jalan, akhirnya para pengendara terutama motor kadang suka nakal naik ke trotoar. Alhasil para pedagang dan rumah makan sekitar situ bisa kehilangan konsumen, karena ditempatnya tidak tersedia tempat untuk parkir, apalagi buat yang punya lahan kecil."
Dengan berbagai macam problematika dan keresahan yang ada, pastinya Masyarakat berharap agar proyek pembangunan LRT ini dapat diselesaikan dengan cepat dan baik, sehingga dapat dijadikan transportasi umum unggulan untuk Masyarakat bisa menjangkau antar kota dengan aman, nyaman dan cepat. Dan juga dapat menjadi opsi untuk mengurasi polusi dan kemacetan yang ada di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H