Kedua, dai akan menjadi profesional jika mereka memadukan ilmu adab dan ilmu retorika dakwah. Meskipun profesional tidak terkenal, memiliki manajer, dan menerima kompensasi, mereka harus memiliki etika dan pengetahuan dalam dakwah dan retorika.
Dalam konteks ini, makna profesional adalah menghayati sepenuh hati apa yang dikatakan dai dan mengamalkannya berdasarkan adab dan ilmu. Artinya, dai tidak perlu memiliki pekerjaan sebagai dai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI