Mohon tunggu...
Syauqi Hafiz
Syauqi Hafiz Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ponpes Husnul Khotimah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memperkosa Kalimat INSYA ALLAH Berakibat Fatal

1 Februari 2014   16:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:15 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita bahas sisi lain dari penyalahgunaan ini.

Diawal sudah kita bahas dan kita simpulkan bahwa kalimat insya Allah setidaknya memiliki makna berikut:

1. Keyakinan kepada takdir Allah bahwa takdirNya akan selaras dengan rencana kita.

2. Kita sudah ikhtiar atau siap ikhtiar. Karena syarat tawakkal dengan keputusan Allah adalah ikhtiar maksimal. Begitulah menurut ajaran islam.

Maka jika kita mengucapkan insya Allah tapi tak memenuhi makna insya Allah seperti diatas, maka anda telah menyalahgunakan kalimat thayyibah. Ini berbahaya jika anda lakukan terus menerus karena akan menjadi dosa. Bukan dosa karena anda salah makna,.tapi dosa berbohong. Lho kok berbohong? Ya iyalah, anda membuat orang mengira bahwa anda akan menepati janji anda, atau bahwa anda.akan merealisasikan rencana anda. Bawa-bawa Allah lagi. Gimana orang ga percaya coba? Tapi alangkah kecewanya mereka saat anda tak menepati janji atau rencana anda padahal anda sudah mengucapkan insya Allah. That feel.... Yah serasa dibohongi lah. Apalagi jika (naudzubillah) anda melakukannya terus menerus. Anda memang layak dianggap pembohong. Sekali lagi, naudzubillah.

Solusinya, jika anda tak yakin dengan janji atau rencana anda sendiri, jangan bawa-bawa insya Allah. Itu namanya memperkosa maknanya. Jujur saja bahwa anda agak ragu, dan minta supaya dibimbing dan dimotivasi. Gitu aja kok repot? Dan bagi anda-anda yang pernah jadi korban insya Allah palsu, sering-seringlah bersabar. Sekaligus anda juga harus terbiasa memojokkan orang yang menyalahgunakan kalimat insya Allah supaya jujur, apa benar insya Allah yang anda ucapkan?

Sekian. Terima kasih.

-Khartoum, Sudan-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun