Mohon tunggu...
Syauqi Almalik
Syauqi Almalik Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Mahasiswa

Punya Mimpi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Makna Politik Dari Film Fantastic Beast : Secret Of Dumbledore

23 April 2022   00:07 Diperbarui: 23 April 2022   21:28 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FB : Syauqi Almalik 

Fantastic Beast adalah novel Fantasi karya J.K Rowling yang masyhur namanya sejak novel Harry Potter ditahun 90an. Novel yang juga di filmkan ini menarik banyak minat dari para penggemar. Cerita menggunakan alur mundur yaitu menceritakan kisah Dumbledore saat masih muda. Jauh sebelum Harry Potter ada, tokoh utamanya adalah Newt Scamander.

Penulis tidak mengikuti cerita serial novelnya secara keseluruhan, setelah menonton Filmnya ada poin-poin politik yang dapat dipetik dalam film tersebut. 

Menarik untuk dibahas, apa lagi ada pemilihan pemimpin penyihir dunia yang terdapat kecurangan dan black campaign/ kampanye hitam. Penulis akan sederhanakan konten ini menjadi beberapa poin yaitu Proxy War, Pemilihan, Kultur Sosial, Kecurangan, Simpatisan dan Kampanye. Peringatan bagi pembaca yang belum nonton filmnya, konten ini mengandung spoiler.

Proxy War

Proxy war adalah perang keterwakilan atau perang secara tidak langsung. Menurut Budi Mulyana (2015) istilah proxy war pertama kali adalah untuk menggambarkan era Perang Dingin, konfrontasi secara tidak langsung antara negara-negara adidaya yang dilakukan melalui actor-aktor pengganti (substitute actor). 

Film Fantastic Beast ini menampilkan Proxy War dari konflik dua karakter yang bernama Professor Albus Dumbledore dan Penyihir gelap Gellert Grindlewald. Dua karakter ini dahulunya adalah sahabat akrab dan memiliki visi yang sama yaitu mengubah dunia. Namun, implementasi tujuannya kandas ditengah jalan karena berbeda pendapat.

Beda pendapat dan tujuan mengakibatkan hubungan Albus dan Grindlewald menjadi berjarak. Konflik terjadi namun tidak bisa dilakukan secara langsung diantara kedua belah pihak. Perjanjian ikatan darah dalam liontin membuat mereka tidak bisa menyerang satu sama lain bahkan dalam niatpun, sebab ikatan itu akan menyiksa salah satu dari mereka yang berniat ingin menyerang.

Proxy War menjadi jalan mereka berdua dalam melakukan konflik. Albus dan Grindlewald memiliki pengikut dan tim. Tim Albus bertugas untuk menghentikan rencana jahat Grindlewald, Grindlewaldpun melawan dengan tim yang dia pimpin yaitu Auror. 

Kemampuan Grindlewald dalam mempengaruhi salah satu anggota tim Albus yaitu Credence menjadi jalan bagi Grindlewald untuk mencoba membunuh Albus. 

Credence yang sangat kecewa dengan Albus karena menganggap Albus telah meninggalkannya, mengiakan perintah membunuh Albus namun gagal. Albus memberitahu kalau dia sudah dibohongi dan dimanfaatkan oleh Grindlewald sadar dan ingin menyerang Grindlewald.

Adegan Final saat Credence protes kepada Grindlewald, Grindlewald segera mengacungkan tongkat sihihnya ke arah Credence untukmembunuhnya. Akan tetapi ditepis oleh Albus dan adiknya Kowalski. 

Grindlewald menyerang dan Albus melindungi membuat liontin perjanjian mereka pecah, perang antara dua pihak pun terjadi. Berakhirnya perjanjian tersebut membuat mereka tidak perlu lagi melakukan Proxy War karena sudah bisa saling menyerang.

Simpatisan Dan Kampanye

Film penyihir ini terdapat sebuah pemilihan kepala konfederasi penyihir dunia yang memiliki dua kandidat calon. Kepala Tertinggi Konfederasi Penyihir Internasional Anton Vogel mendatangkan dua calon bernama Vicencia Santos dan Liu Tao untuk deklarasi. Anton Vogel mengumumkan dua calon dihadapan masyarakat penyihir. Acara tersebut dilaksanakan di Berlin, Jerman.

Tim Grindlewald saat itu memobilisasi massa pendukung Grindlewald untuk mendesak Anton Vogel agar Grindlewald dibebaskan dari jeratan hukum dan dicalonkan sebagai kandidat Kepala Konfederasi Penyihir Dunia. Vogel mengabulkan permintaan tersebut dan mendeklarasikan Grindlewald sebagai calon Kepala Penyihir yang akan ikut Pemilihan.

Kabar tersebut sontak membuat publik terkejut dan mengundang amarah dari pihak Albus yang mengetahui bahwa Grindlewald tidak layak dicalonkan karena seorang kriminal yang telah membunuh banyak orang. Pada jamuan makan malam, tim Albus berusaha menyelidiki rencana jahat dari Grindlewald dan para koloninya. 

Ternyata ada anggota Grindlewald yang menyamar sebagai pelayan mencoba meracuni Santos (salah satu kandidat terkuat) namun digagalkan oleh pihak Albus. Pihak Albus juga melakukan kampanye hitam guna mencegah terpilihnya Grindlewald yang berbahaya dan kejam.

Lantas rencana itu gagal sebab pihak Albuslah yang tertuduh melakukan upaya pembunuhan tersebut. Mencegah tertangkapnya pihak Albus, upaya melarikan diri dengan melakukan sihir manipulasi agar mengalihkan isu membuat tamu undangan luntang lantang keluar ruangan.

Kecurangan

Grindlewald memiliki visi untuk menghapus manusia agar manusia tidak lagi mengganggu penyihir. Namun tidak demikian dengan Albus yang menganggap manusia dan penyihir harus berjalan selaras. Perbedaan pendapat inilah yang membuat mereka saling berlomba-lomba dalam tujuannya. Manuver Politik Grindlewald yang ingin menjadi Kepala Penyihir dunia agar visinya tercapai menghalalkan segala cara sampai membunuh siapapun yang menghalanginya.

Qilin adalah hewan fantasi yang menyerupai kancil memiliki keistimewaan yaitu mengetahui ketulusan hati dan kebohongan seorang pemimpin. Qilin inilah yang menjadi alat untuk menentukan siapa pemimpin saat pemilihan Kepala Penyihir Internasional nanti. Scamander yang merupakan anggota Albus mengunjungi habitat hewan Qilin tersebut untuk dibawa, namun secara bersamaan ketemu dengan Credence yang memburu Qilin untuk dibawa ke Grindlewald. Qilin yang baru saja melahirkan anak dibunuh oleh pihak Grindlewald dan Scamander tidak sanggup mencegah sebab kalah jumlah dan kekuatan. Anaknya pun diculik untuk diberikan ke Grindlewald

Qilin dibawa kehadapan Grindlewald, reaksi hangat dari Grindlewald melihat Qilin berada dipelukannya ternyata hanyalah tipu muslihat. Grindlewald membunuh hewan tersebut dan menghidupkannya kembali di dalam kolam. Mantra telah terucap, hewan yang tadi bewarna menjadi seperti mayat hidup. 

Qilin telah dimodifikasi dengan  mantra agar Qilin memilih Grindlewald sebagai pemimpin yang layak. Hal itu disaksikan oleh Anton Vogel yang ternyata berada di pihak Grindlewald. Vogel mengumumkan ke publik internasional bahwa Qilin bisa menjadi alat untuk pemilihan pemimpin secara aklamasi.

Pemilihan

Hari pemilihan, para kandidat hadir beserta pendukungnya sembari menunggu acara formal itu dimulai. Qilin yang sudah dimodifikasi tadi diminta untuk memilih pemimpin, karena sudah di setting oleh Grindlewald maka ialah yang terpilih secara aklamasi. Kemenangan itu langsung membuat Grindlewald mendeklarasikan perang terhadap manusia.

Rencana untuk mengagalkan Grindlewald diharapkan hari itu pupus. Pihak Albus dan Santos tidak ingin Grindlewald menjadi pemimpin Sebab, jika tidak digagalkan, Grindelwald bakal menyengsarakan penyihir dan nonpenyihir. Visinya sangat destruktif, ingin menghabisi para manusia agar mereka tidak terus menerus mengganggu penyihir.

Asisten Albus telah berhasil membawa Qilin lainnya yang ternyata induk Qilin mempunyai anak kembar, sebelumnya sudah diselamatkan oleh Scamander tanpa diketahui Credence. Grindlewald terdiam kaku melihat insiden diluar ekspetasinya. Anton Vogel yang meyakinkan publik bahwa Qilin asli adalah Qilin yang telah memilih Grindlewald, namun Qilin satu itu mati lagi. Maka Qilin yang dibawa Asisten Albus tadilah yang ditunjuk untuk memilih ulang pemimpin.

Bukan Grindlewald, melainkan Albus yang terpilih, Albus menolak karena yang layak harus memiliki Equality. Maka, Kandidat Santos-lah yang terpilih sebagai Kepala Konfederasi Penyihir Internasional.

Kultur Sosial

Hubungan Grindlewald dan Albus ternyata adalah hubungan sesama jenis atau Homoseksual yang biasa orang sapa dengan kata "Gay". Hal itu dilihat dari Scene awal filmnya, dimana Albus mengatakan sebab perjanjian itu karena Albus menyayanginya. 

Penulis J.K Rowling membenarkan kabar tersebut bahwa mereka berdua karakter yang menyukai sesama jenis. Berita ini viral sejak China mensensor adegan homoseksual itu yang berupa dialog mesra pada awal film. Apalagi pada saat akhir film, dapat dilihat walaupun mereka berdua berkonflik  mereka masih memiliki rasa sayang antara satu sama lain. Hal ini bersumber dari ucapan Grindlewald yang mengatakan ia masih peduli kepada Albus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun