Mohon tunggu...
Syauqi Almalik
Syauqi Almalik Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Mahasiswa

Punya Mimpi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review The Batman: Matt Reeves Membuka Gerbang Superhero Paling Rasional dan Realistis Abad Ini

8 Maret 2022   18:20 Diperbarui: 8 Maret 2022   18:21 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak kenal sosok manusia kelelawar ini. Ketika mendengar kata Batman, yang ada dikepala kita adalah superhero. Karakter ini sangat ikonik bagi Industri komik dan film. Bahkan sosoknya sangat dicintai penggemar dari seluruh penjuru dunia sejak peluncuran komiknya, apalagi film live actionnya.

Seputar film The Batman yang rilis pada 2 Maret lalu adalah kejutan bagi penggemar menunggu Batman yang benar benar gelap, sejatinya keaslian Batman terasa di film ini. Sebelum membahas ini lebih lanjut, peringatan spoiler untuk pembaca yang belum menonton The Batman.

Saya hanya pencinta film, review dan kritik saya tidak akan seruntut profesional film. Pertama ekspetasi saya melihat trailer film ini tidaklah cukup mengejutkan saya karena Marvel masih  unggul dalam dunia Superhero yang terkenal dengan lini masanya yang beraturan dan sangat detail. 

Tapi saya tidak juga pilih kasih terhadap film Superhero saingan Marvel itu. Ketika duduk dibangku untuk menyaksikan film Batman dimulai. 

Pada prolog saya merasa ini film seperti horor karena adegan pembunuhannya sangat mengerikan layaknya film horor, apalagi adegan tersebut keluarga kecil yaitu pembunuhan ayah dari seorang anak kecil yang saya pikir itu ada Bruce Wayne kecil (karakter Batman). 

Sama seperti film film Batman sebelumnya yang mengawali adegan pembunuhan orang tua si manusia kelelawar tersebut. Tenyata tidak, ayah yang dibunuh adalah seorang walikota Gotham city. Pembunuhnya adalah Riddler musuh Batman yang penuh teka teki.

Sejak pembunuhan itu, film semakin terasa horror karena the Riddler yang digambarkan bertopeng kulit dan selalu meninggalkan pesan usai membunuh korbannya. 

The Riddler ini semacam orang "Anti-Sistem" karena ketidaksukaannya terhadap politik kotor yang dilakukan para penguasa di kota Gotham. 

Hebatnya lagi, ia sangat cerdas menemukan data data para koruptor atau pejabat kotor dan langsung bersikap vigilante tanpa ampun menghabisi korbannya. Kenapa dia selalu memberi pesan kepada Batman? Ya karena dia ingin Batman terlibat dalam aksinya. 

Film ini fokus kepada psikologis Bruce Wayne yang mendapatkan tantangan besar setelah menjadi Batman. Pada awal film saya tidak melihat sosok Batman, hanya melihat sosok Bruce Wayne yang memakai kostum saja. Karena Batman yang dingin itu belum dimunculkan saat pertama. 

Tidak sama seperti Batman karya Christopher Nolan (The dark knight) dimana Bruce Wayne memiliki dua kepribadian saat malam dia bersikap dingin, saat siang ia bersikap pengusaha sombong sama seperti Bruce Wayne di film Zack Snyder (Batman Vs Superman). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun