Komunis saat ini masih ada tapi hanya nama bukan sistemnya, China yang Komunis terbesar saat ini telah mengganti "pakaian dalamnya" dengan Kapitalis transparan atau bersampul Komunis yang dimana diluar mereka Komunis sebenarnya mereka telah menjadi kapitalis yang berkamuflase.Â
Argumen ini saya kutip dari pernyataan Prof. Salim Said saat berkomentar pada acara Indonesia Lawyer Club di tvOne yang bertajuk "Komunis Bangkit Kembali". Beliau mengatakan dirinya merupakan orang Indonesia pertama yang secara terang-terangan mengatakan bahwa PKI sudah bangkrut. Hal itu dapat dilihat beberapa contoh seperti di Uni Soviet, China, Vietnam, Ceko maupun di Eropa Timur.
Bagaimana dengan Dajjal? Kehancuran Dajjal lebih tampak dimasa itu dengan hadirnya Juru Selamat yang Asli yaitu Nabi Isa AS. Dikutip dari rumaysho.com dengan judul Alasan Nabi Isa Turun Ke Bumi. Dalam riwayat Ahmad, dari 'Aisyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb kalian 'azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud." Sesekali Abu Daud berkata, "Hingga Dajjal datang (tiba) di palestina di pintu Lud, lalu Isa 'alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa 'alaihis salam tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim yang adil." (HR. Ahmad, 6/75. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya hasan)
Menyatukan seluruh isi kepala di dunia ini dalam satu ideologi adalah kisah fiksi bertema fantasi yang hadir dari imajinasi manusia berambisi tingkat tinggi. Memaksakan sistem ini sampai harus memusnahkan setengah populasi dunia tidak akan membuat sistem ini menjadi Resolusi Konflik perbedaan yang terjadi saat ini.
Muhammad Syauqi Almalik - Mahasiswa Pemikiran Politik Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H