Sinar matahari pagi telah menerangi kamar seorang anak lelaki yang berumur 13 tahun,namanya Boruto.
Kejadian itu terjadi pada keesokan harinya,orang tua Boruto yang bekerja sebagai polisi mampu untuk menangkap perampok kelas kakap ,dan boruto dengan bangganya menceritakan kejadian tersebut kepada teman temannya.
"Kalian tau ngak kalau orang yang berhasil nangkap perampok kelas kakap itu orang tuaku loh "Ujar Boruto.Seluruh murid yang mendengar perkataan Boruto memberikan pujian kepadanya,kecuali salah seorang murid teman sekelas Boruto yang bernama Nakata.
Ternyata Nakata mempunyai kisah hidup yang berbanding terbalik dengan Boruto.Peristiwa tersebut membuat Nakata depresi berat yang menyebabkan ia tidak masuk sekolah selama berhari hari.
pada waktu paginya sebelum Nakata pergi ke sekolah,orang tuannya selalu mengucapkan perkataan yang berulang  ulang kali setiap hari, "Kamu belajar yang rajin ya nak.jangan pikirin gimana kami cari uang buat kamu" Kata mama."Oke ma,semangat ya cari duitnya."Ternyata sepulang sekolah,Nakata melihat rumahnya sedang dikelilingi polisi dan tentara,lalu Nakata berlari ke arah rumah,"mama mama,ini pak polisi ngapain ma?,kok mama sama papa diborgol?"Tanya Nakata.Mama pun meneteskan air matanya sambil berucap"Maafin mama sama papa ya nak,kamu jadi anak yang baik ya."Kata mama dengan penuh penyesalan.Melihat kejadian itu tiba tiba Nakata merasakan kepalanya sangat sakit dan akhirnya Nakata pun pingsan,setelah beberapa jam Nakata pun siuman dan langsung bertanya kepada suster "Mama sama papa kemana sus.?"
Setelah mendengar pertanyaan itu,suster tersebut sebenarnya enggan tuk menjawab,tapi mau giman lagi,Nakata itu anaknya,dan suster pun menjawab dengan iba"Mama sama papa kamu udah meninggal dek,karna mereka melakukan tindakan pencurian sebanyak tiga puluh lima kali  dan pembunuhan sepuluh kali."Mendengar perkataan tersebut Nakata tidak dapat lagi membendung air matanya.Nakata pun akhirnya  bertekat tuk menjadi orang sukses dimasa depan tanpa mencuri dan membunuh.
7 tahun pun berlalu
       Orang tua Boruto terbunuh saat melakukan peperangan dengan teroris dan ia diasuh oleh neneknya sendiri.Sedangkan di lain sisi,seorang Nakata menjadi anak angkat seorang miliarder.Setelah menelusuri latar belakang Nakata,Boruto pun ingin menemukan Nakata.Sore hari itu angin dan petir bersatu sehingga terciptalah suasana badai yang mengerikan.Nakata yang telah selesai untuk berkonsultasi di sebuah perusahaan pulang dengan jalan kaki karna menurutnya jalan kaki itu lebih aman dari pada mengendarai mobil saat badai ini.
Di pertengahan jalan,Nakata merasa sedang diikuti oleh seseorang,tapi dia tetap berusaha positif thinking,mungkin orang yang rumahnya dekat dengan rumah ku ucapnya dalam hati.Ternyata dugaan Nakata melenceng dari perkiraannya.Dari belakang tiba tiba  Jleb!!!
Ternyata ada sesorang yang meikamnya dari belakang."AARGHHH !!!"Pekik nakata.Ia menggerung menahan rasa sakit akibat tusukan itu.Tusukan itu tepat mengenai jantung Nakata.
"siapa.....kau......sebenarnya..."Nakata sempat tuk bertanya sebentar.Tapi apa daya,Nakata pun tersungkur lalu meninggal
Karena Nakata terkena tusukan di bagian jantung,Nakata kehabisan banyak darah sehingga malaikat maut pun akhirnya menjemputnya.Nakata pun meninggal di tempat tersebut.Boruto pun menyembunyikan mayat Nakata di sebuah gudang di belakang sekolah dan ia pun menghilangkan jejak jejak yang telah ia tinggalkan.akan tetapi sehebat apapun manusia akan tetap memiliki kekurangan.Seorang cleaning cervis sekolah tersebut menemukan jasad Nakata yang telah membusuk lalu ia pun melaporkannya ke polisi.
Polisi berusaha menyelidiki apa penyebab kejadian tersebut.Dan seorang polisi yang bernama Alex mengingat kembali kejadian 3 tahun yang lalu sehingga ia menyimpulkan bahwasannya teroris itulah penyebab dari kejadian ini.Setelah penyelidikan tersebut Alex dan teman temannya mencari para teroris yang terlibat dalam peperangan 3 tahun yang lalu.
Ketika Alex berada di halaman rumahnya Nakata,dia menemukan salah seorang dari 7 pimpinan teroris tersebut."WOI!!,lu kan salah satu pemimpin pasukan saat perang xiom?"Tanya alex dengan nada yang tinggi.Orang yang ditanya alex bukannya menjawab,malahan dia tertawa remeh saat  mengingat kejadian itu.
"Polisi lemah...kalian tidak bisa menangkap kami,padahal kalian memiliki pasukan yang sangat banyak dan jendral yang kuat.Tapi jendral tersebut malah mati di tangan kami HAHAHA..."Remeh salah satu dari  pemimpin teroris tersebut.Alex mendengar itu menahan emosinya agar tidak terjadi lagi keributan yang memakan korban yang tidak bersalah seperti dulu.
Orang tersebut berjalan dengan santai melewati Alex,sedangkan Alex tidak mengejarnya dan ia hanya menatap orang tersebut dengan tatapan yang sinis.
Setelah 3 hari penyelidikan kejadian itu,akhirnya Alex menemukan sidik jari yang tidak terduga di tubuhnya Nakata.Dan Alex sangat terkejut melihat sidik jari itu karena sidik jari itu adalah milik seorang anak yang sangat berjasa dalam perang xiom yaitu Boruto.
BRUUK!! Boruto mendengar suara pintu terhempas dari dalam kamarnya,dan ketika ia keluar untuk memeriksa tiba tiba,dengan gerakan kilat Alex,ia memukul Boruto dengan membabi buta,Bugh!! Bugh!! Bugh!!
"kau sudah merusak nama baik orang tuamu, padahal mereka jendral yang berjasa dalam perang xiom"Ujar Alex dengan perasaan terkejut dan kecewa.Karena ia tak menyangka bahwa pelakunya adalah Boruto. Boruto hanya menunduk lesu mendengar ocehan dari Alex.Dan akhirnya dia dibawa ke ruang introgasi.
"Ternyata kamu yang melakukannya,membunuh seorang anak yang tidak berdosa.APA YANG ADA DIPIKIRANMU!!"Bugh!! Alex kembali memukul Boruto."
"Saya tidak menyangkanya,kamu ternyata pelaku tindakan yang hina ini?"Uc ap Alex dengan nada yang kecewa dan tegas.
 "Aku telah mengetahui siapa dia,siapa orang tuanya,aku mengetahui segalanya tentang ia.Orang tua dialah yang hampir membunuh orang tuaku dan orang tua dialah yang melakukan perampokan dan pembunuhan secara masal dikota ini"Ujar Boruto dengan tegas membela dirinya.
Akhirnya setelah perbincangan yang panjang,Alex pun memakluminya.Tetapi Boruto tetap harus menjalani hukumanya.Ia pun menyuesal karna langsung menghakimi Nakata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H