Mohon tunggu...
Syauqi Muhammad Sya'roni
Syauqi Muhammad Sya'roni Mohon Tunggu... -

Manonjaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keutuhan NKRI oleh Pemenang

9 Juli 2017   13:02 Diperbarui: 9 Juli 2017   13:06 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua orang berhak untuk menjadi sang pemenang.  Namun,  dari sekian banyak orang dengan angan seperti itu,  yang akan  memenangkan pertandingan tersebut ialah orang yang paling berani.

Bukan hanya ilmu saja yang membuat seseorang sukses (pemenang) ,  namun tekad, keberanian juga menjadi hal utama setelah ilmu.

Sekarang zaman dimana ilmu secara mudah kita dapatkan, entah itu Google,  Yahoo!, dan lainnya.

Bukankah kita diajarkan untuk tidak menyembunyikan ilmu,  atau dalam kata lain kita diharuskan untuk membagikan ilmu tersebut kepada orang lain.

Untuk orang yang diberi ilmu tersebut akan ada 2 manfaat.

1. Orang yang sudah mengenal ilmu tersebut.  Ia akan teringat kembali akan ilmu itu. Disini kita telah mengingatkan kembali orang tersebut akan suatu ilmu.

2. Orang yang belum mengenal ilmu.  Disini jelas,  kita telah memberinya ilmu yang baru baginya.

Namun, seberapa banyak seseorang memiliki ilmu dan ia menyembunyikannya, ia disebut sebagai orang yang tidak berani. Dan ia akan kalah.

Sekarang,  apa yang telah kau lakukan di usia muda ini? Sebagaimana kita ketahui,  usia ini ialah suatu masa dimana seseorang memiliki kekuatan untuk mencari suatu ilmu, bisa disebut masa yang berapi-api.  Kita tak tahu,  apa yang akan terjadi pada 10 tahun yang akan datang jika pada saat ini kita tidak memprioritaskan untuk mencari ilmu. Kita juga tak tahu, apakah 10 tahun kemudia  kita akan tetap bersemangat seperti ini? Akankah kita kecewa?, ya,  bukan sebuah kemungkinan,  namun itu sudah merupakan kepastian.

Sedikit saya menjelaskan takdir.

Orang lain berkata, "lah,  hidup mah santai aja,  rezeki mah udah ada yang ngatur, karir juga udah ada yang ngatur". Dan orang itu tak memprioritaskan Masa mudanya untuk mencari ilmu, karena alasan takdir. Sebenarnya kita sudah mengetahui takdir orang tersebut dari perilaku nya semasa muda.

Dan tunggu 10 tahun kemudian.

Seperti yang telah saya katakan diatas tadi, penyesalan akan terjadi.

Ungkapan "jika tidak sekarang,  kapan lagi" jangan kalian anggap remeh.

"JIKA TIDAK SEKARANG,  MAKA HANCUR". Itu jawabn ungkapan untuk ungkapan pertama.

Siapa yang akan menjaga NKRI dimasa depan nanti? Siapa yang akan memimpin NKRI di masa depan nanti? Apakah para gamers? Ataukah seorang jenius matemtika?  Kita tak tahu akan hal itu.

Tapi,  yang kita inginkan ialah NKRI dimasa depan nanti akan menjadi sebuah negara yang sangat maju (better than others), bagaimana bisa terjadi? Semua itu bisa terkadi karena kita yakin.  Yakin kita bisa memimpin NKRI,  yakin kita bisa membawa NKRI menuju kejayaan.

JADILAH PEMENANG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun