Mohon tunggu...
Syaumi Saja
Syaumi Saja Mohon Tunggu... lainnya -

perempuan sederhana yang mencintai bola dan dunia menulis serta anak-anak Luar biasa seperti dia mencintai pagi dan keindahan senja....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Indonesia, Kaki Kami Pun Terasa Berat

23 September 2013   07:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengulas sepak bola mungkin tidak akan pernah ada habisnya, apalagi dengan pesta kemenangan yang telah di raih Tim Garuda Muda semalam pada final piala AFF di stadion Gelora Delta Sidoarjo Surabaya. Berjejer ulasan bola menghiasi setiap koran-koran negeri ini dan semuanya hampir menjadi berita Head Line. Buatku menyimak bola seperti memainkan bidak catur, tegangan saraf ikut menguji andrenalin terpacu cepat, ulasan kali ini tidak sepenuhnya mengulas tentang bagaimana tehnik-tehnik permainan bola semalam, karena kurasa sudah banyak yang mengulas akan berita tersebut akan tetapi aku sedikit menulis bola dari kaca mata perempuanku. Bola buatku bukan hanya sekedar olah raga saja, akan tetapi sebuah bentuk hubungan atau ikatan yang erat antara penoton dengan pemain, dimana ikatan ini tidak akan pernah di pisahkan. Kadang aku sendiri heran mengapa bola mampu menyita banyak perhatian masyarakat tiap individunya, awalnya aku pun bukan sosok pencinta bola oleh karenanya kadang aku kerap tidak habis pikir bahkan dulu kerap menganggap aneh para pria yang begitu banyak tergila-gila dengan bola hingga dapat merelakan harta hingga waktu berharganya demi sebuah bola. Namun pada saat aku mendapat kesempatan duduk manis di stadion  sepak bola dan melihat langsung permainan sepak bola akhirnya aku dapat menyimpulkan mengapa banyak pria tergila-gila dengan bola, gairah semangat dari para suporter yang penuh gegap gempita meneriakan yel-yel semangat mampu menghipnotisku hingga aku ikut merasakan apa itu arti sebuah perjuangan pembelaan. Ternyata bola bukan hanya sekedar bola saja, akan tetaapi banyak falsafah di baliknya, bola mampu melahirkan semangat keterikatan hubungan antara yang satu dan yang lainnya, bola juga dapat melahirkan air mata serta rasa bahagia dan bola pun juga mampu menciptakan rasa amarah hingga memupuk menjadi sebuah rasa dendam dan kebencian. Itulah bola yang begitu unik di mataku. Saat aku duduk manis di antara para suporter yang begitu bersemangat meneriakan yel-yel dan lagu perjuangan untuk memberikan semangat kepada Garuda Muda aku ikut mampu merasakan aliran di mana hati kecilku pun begitu banyak memiliki mimpi dan harapan akan sebuah kemenangan, ini sebuah kaca mata sederhana dari seorang perempuan yang tidak tahu apa-apa tentang bola. Dan itu mengalir begitu saja, perasaan di mana aku berani berteriak " Indonesia kalian pasti bisa!!! " . Inilah sebuah perjuangan di mana kita tidak lagi mengangkat sejata dan bambu runcing bung, akan tetapi kita mengoper bola dari satu kaki ke kaki yang lainnya hingga peluh dan cedera tidak di hiraukan demi sebuah nama dan kehormatan yaitu Indonesia. Meski ku akui aku hanya duduk di kursi penonton namun sedikitpun tidak mengurangi perasaan yang mengalir begitu sederhana dan tulus, aku hanya seorang perempuan biasa yang belum tahu apa itu bola namun aku mampu dan bisa menghormati mereka yang memainkan bola hingga mencintai bola seperti bagian tubuhnya...saat mata ku jauh melihat kedepan lapangan hijau itu bagaimana setiap peluh menetes tanpa menghiraukan begitu memikatnya pinggiran lapangan yang menyediakan kursi kosong untuk di duduki aku dapat ikut merasakan bagaimana perasaan setiap pemain....andai dapat kaki itu berteriak, mungkin mereka akan meneriakan " Indonesia, kaki kamipun terasa berat " sungguh sebuah perjuangan yang mereka persembahkan untuk bangsa ini demi sebuah kehormatan dan harga diri. Kamipun meski hanya sebagai penikmat bola akan tetapi kami juga memiliki mimpi seperti kalian, yaitu mimpi bagaimana kita bisa menang, ya...karena kami rindu...rindu setengah mati hingga selama 22 tahun bangsa kita gersang akan sebuah maha karya kemenangan dari kaki-kaki kalian. Buatku saat ini dengan kemenangan yang kalian raih itu adalah segelas dingin air lemon yang telah kami minum hingga mengobati dahaga kita, dan terima kasih untuk kaki-kaki malaikat kalian yang telah memberikan yang terbaik buat kami dan bangsa ini...meski hanya duduk di luar lapangan ketahuilah kamipun memiliki mimpi besar seperti kalian dan mimpi itu kami titipkan lewat kaki-kaki kalian....bawalah bola negeri ini hingga keluar kancah dunia sana, dan tunjukan kepada mereka dunia luar bahwa kalian juga bisa...dan ajarkan kepada kami sebagai pencinta kalian apa itu sebuah perjuangan dan persaudaraan, tanpa harus ternodai dengan amarah dan kebencian. Tanpa terasa usai sudah piala AFF U-19 dan kemenangan itu dapat di raih oleh Rafi beserta timnya...perjuangan yang kami harap tidak berhenti di satu titik akan tetapi akan terus melebarkan sepak terjang kaki kalian menggiring dan membuat gol-gol yang berkesinambungan hingga dapat mengajarkan kepada kami bahwa bola bukan sebuah olah raga yang hanya mampu melahirkan keributan akan tetapi bola adalah olah raga yang dapat mengajarkan kepada kita tentang sebuah penghormatan dan harga diri. Dan untuk kalian tim Garuda Indonesia Muda terima kasih malam ini kalian memberikan sebuah harapan kembali hingga kami tidak takut untuk bermimpi lagi...dan terima kasih juga untuk para suporter indonesia yang di seluruh penjuru negeri ini, tanpa kalian sepak bola kita tidak ada apa-apanya...dan kemenangan ini lahir juga karena loyalitas yang tingga kalian terhadap Garuda Indonesia. SALAM OLAH RAGA !!!!

sejenak menikmati " jepretan dahulu sebelum di mulainya pertandingan "

1379895309921795057
1379895309921795057

tanpa mereka " bola " tidak ada apa-apanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun