Mohon tunggu...
Syauban Anas
Syauban Anas Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penyuka Kopi dan Musik Enak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Kepada Ibu Tri Rismaharini Agar Menjaga Kesehatan

4 Januari 2015   23:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:49 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Risma apa kabar ? Saya hanya mau memberitahu ibu bahwa hari ini hari Minggu, seperti halnya dalam seminggu tak pernah ada hari yang selalu ditunggu seperti halnya hari minggu. Hari minggu saya selalu bersantai bersama keluarga dan tak jarang mengajak si kecil untuk berlibur setelah 6 hari lamanya di dera oleh berbagai pekerjaan kantor yang tak kunjung selesai.

Ibu Risma, menurut saran seorang teman saya, bekerja full selama seminggu itu tidak baik. Secara fisik maupun mental itu bisa membahayakan. Terlebih ibu adalah walikota dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.

Ibu Risma, selama seminggu kemarin ibu bekerja sangat keras dan nyaris tanpa ekspos media, bahkan televisi lokal surabaya juga hanya secuil menayangkan sepak terjang ibu dalam membantu keluarga korban air asia. Porsi ibu dalam seminggu kemarin kalah dibandingkan dengan para komentator bayaran hingga menteri perhubungan yang mencoba ngeksis di televisi.

Ibu Risma, dalam seumur hidup saya, hanya 2 kali saya berjumpa dengan ibu. Yang pertama ketika saya harus datang pagi-pagi ke Surabaya saya melihat sesosok ibu ibu pakai sepatu boot pink yang sedang sibuk menyapu di pinggir jalan. Iseng saya lihat dan ternyata itu wajah yang familiar sekali bagi saya. Karena saya juga pernah melihat wajah anda di televisi. Yang kedua ketika tanggal 31 Desember kemarin saya turun dari juanda seusai penerbangan yang melelahkan dari Medan saya melihat ibu sibuk di posko hilangnya air asia di bandara juanda. Saya melihat ibu sibuk menggotong salah seorang anggota keluarga korban yang pingsan. Mohon maaf ibu, bukan saya bermaksud untuk melihat saja tanpa membantu, tapi memang ada penjagaan dari pihak keamanan bandara yang membuat saya tidak bisa mendekat untuk membantu.

Ibu Risma, beberapa hari kemudian saya sungguh terkejut ketika membaca berita di salah satu media Online bahwa anda hampir pingsan karena kelelahan. Saya hanya bisa menduga, anda kelelahan karena terus kesana kemari membantu keluarga korban, menenangkan dan menguatkan hati para korban layaknya Psikolog profesional padahal sejatinya anda adalah sarjana arsitektur serta lulus pasca sarjana manajemen pembangunan kota.

Ibu Risma, masih sibuk-sibuknya anda dengan musibah yang menimpa air asia, kini ada berita tidak mengenakkan dari Paman Sam, bahwa Surabaya menjadi salah satu target sasaran terorisme. Berita yang sungguh mengejutkan mengingat Surabaya selama ini selalu kondusif dalam situasi apapun.

Ibu Risma, saya meminta ibu untuk beristirahat hari minggu ini. Tidak perlu sampai keluar kota, berkumpul bersama keluarga di meja makan bisa menjadi obat pereda ketegangan selama bekerja seminggu penuh.Itu saya lakukan setiap minggu bersama keluarga dan hasilnya mujarab, hari Senin saya menjadi semangat untuk bekerja

Ibu Risma, semoga anda selalu diberi kesehatan dan kekuatan agar bisa terus memimpin Surabaya dan kemudian pada 2018 besok Ibu Risma bisa memimpin Jawa Timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun