Jangan Apatis! Generasi Z Perlu Terlibat dalam Politik
Di era globalisasi dan digitalisasi yang serba cepat ini, Generasi Z atau Gen Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memainkan peran penting dalam membentuk masa depan dunia. Mereka adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi canggih, akses informasi tanpa batas, dan kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, kesetaraan, dan keadilan sosial. Namun, di balik keunggulan ini, ada kekhawatiran yang mencuat bahwa sebagian Gen Z memilih untuk menjauh dari politik, menganggapnya sebagai sesuatu yang membosankan, tidak relevan, atau bahkan korup. Apatisme politik seperti ini bisa menjadi ancaman serius bagi masa depan demokrasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Gen Z untuk memahami mengapa keterlibatan mereka dalam politik begitu krusial.
Politik Menentukan Masa Depan Generasi Z
Setiap keputusan politik yang dibuat saat ini akan berdampak langsung pada masa depan Generasi Z. Kebijakan tentang pendidikan, kesehatan, pekerjaan, hingga perubahan iklim adalah isu-isu yang akan mereka hadapi di masa mendatang. Misalnya, keputusan pemerintah tentang anggaran pendidikan dapat memengaruhi akses mereka terhadap pendidikan berkualitas. Kebijakan lingkungan yang diambil hari ini akan menentukan apakah mereka akan hidup di dunia yang sehat atau di tengah krisis iklim yang parah.
Jika Gen Z memilih untuk tidak terlibat dalam politik, mereka menyerahkan keputusan-keputusan penting ini kepada generasi yang lebih tua, yang mungkin tidak selalu memahami kebutuhan dan aspirasi mereka. Dengan terlibat dalam politik, Gen Z dapat memastikan bahwa suara mereka didengar dan kebutuhan mereka dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Salah satu alasan mengapa banyak Gen Z merasa apatis terhadap politik adalah karena mereka menganggap politik hanya berkaitan dengan partai politik atau pemilu. Padahal, politik jauh lebih luas dari itu. Politik mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan cara kita mengatur masyarakat, membuat keputusan kolektif, dan mendistribusikan sumber daya.
Keterlibatan politik bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti berpartisipasi dalam kegiatan komunitas, menandatangani petisi, atau menyuarakan pendapat di media sosial tentang isu-isu yang penting bagi mereka. Dalam era digital ini, politik juga mencakup aktivisme online, di mana suara individu dapat berdampak besar jika diorganisasi dengan baik. Gen Z memiliki keunggulan dalam menggunakan teknologi untuk menciptakan perubahan sosial. Dengan memanfaatkan media sosial, mereka dapat menyebarkan kesadaran tentang isu-isu penting, memobilisasi dukungan, dan menekan para pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan.
Generasi Z Sebagai Agen Perubahan
Gen Z dikenal sebagai generasi yang peduli terhadap isu-isu sosial. Mereka vokal tentang keadilan rasial, kesetaraan gender, dan perlindungan lingkungan. Namun, kepedulian ini tidak cukup jika tidak diikuti dengan tindakan politik yang konkret. Dengan terlibat dalam politik, Gen Z dapat mengubah kepedulian mereka menjadi kebijakan yang nyata.
Misalnya, di berbagai negara, kita telah melihat bagaimana aktivisme Gen Z berhasil membawa perubahan. Greta Thunberg, seorang aktivis muda asal Swedia, adalah contoh nyata bagaimana suara seorang individu dari Gen Z dapat mengguncang dunia. Melalui kampanye iklimnya, Greta telah mendorong jutaan orang di seluruh dunia untuk memperjuangkan kebijakan yang lebih ramah lingkungan. Contoh lain adalah gerakan "March for Our Lives" di Amerika Serikat, yang dipimpin oleh para siswa sekolah menengah untuk menuntut reformasi kebijakan senjata api. Kedua contoh ini menunjukkan bahwa Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan, asalkan mereka mau terlibat secara aktif dalam politik.
Mengatasi Hambatan Keterlibatan Politik
Meskipun potensi Gen Z sangat besar, ada beberapa hambatan yang membuat mereka enggan terlibat dalam politik. Salah satunya adalah rasa tidak percaya terhadap sistem politik yang dianggap korup atau tidak adil. Banyak Gen Z merasa bahwa suara mereka tidak akan berpengaruh, sehingga mereka memilih untuk menjauh.
Namun, penting untuk disadari bahwa mengubah sistem yang tidak sempurna hanya mungkin dilakukan jika kita terlibat di dalamnya. Jika Gen Z ingin melihat perubahan, mereka harus menjadi bagian dari proses tersebut. Apatisme hanya akan memperkuat status quo, sementara keterlibatan aktif dapat membuka jalan bagi reformasi.
Hambatan lainnya adalah kurangnya pendidikan politik. Banyak Gen Z tidak memahami bagaimana sistem politik bekerja atau bagaimana mereka dapat terlibat secara efektif. Oleh karena itu, pendidikan politik menjadi sangat penting. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil perlu bekerja sama untuk menyediakan program pendidikan politik yang menarik dan relevan bagi Gen Z. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang politik, Gen Z akan lebih percaya diri untuk terlibat dan membuat perbedaan.
Mengubah Narasi Politik untuk Gen Z
Terlibat dalam politik tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga bagi individu itu sendiri. Melalui keterlibatan politik, Gen Z dapat mengembangkan berbagai keterampilan, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah. Selain itu, keterlibatan politik dapat memberikan rasa tujuan dan makna dalam hidup, karena mereka tahu bahwa mereka berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri.
Selain itu, keterlibatan politik juga dapat membantu Gen Z membangun jaringan yang kuat dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama. Jaringan ini dapat menjadi sumber dukungan, inspirasi, dan kolaborasi dalam memperjuangkan perubahan yang mereka inginkan.
Untuk mendorong Gen Z lebih terlibat dalam politik, penting untuk mengubah cara kita memandang dan membicarakan politik. Politik tidak boleh hanya dilihat sebagai sesuatu yang kaku, rumit, atau eksklusif. Sebaliknya, politik harus dilihat sebagai alat untuk menciptakan perubahan dan memperjuangkan keadilan.
Media dan para pemimpin politik juga memiliki peran penting dalam mengubah narasi ini. Mereka perlu menciptakan ruang di mana suara Gen Z dapat didengar dan dihargai. Selain itu, mereka perlu menggunakan bahasa dan metode komunikasi yang relevan bagi Gen Z, seperti melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Saatnya Gen Z Bangkit
Generasi Z adalah harapan masa depan. Dengan jumlah yang signifikan dan karakteristik yang unik, mereka memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif di dunia. Namun, potensi ini hanya dapat diwujudkan jika mereka mau terlibat dalam politik.
Apatisme bukanlah pilihan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, keterlibatan politik adalah kunci untuk memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi Gen Z terpenuhi. Melalui partisipasi aktif, mereka dapat memperjuangkan kebijakan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Jadi, untuk Generasi Z, jangan takut untuk terlibat dalam politik. Suara kalian penting, dan tindakan kalian dapat membuat perbedaan. Ingatlah bahwa masa depan ada di tangan kalian, dan saatnya untuk mengambil peran aktif dalam membentuknya. Jangan apatis, karena dunia membutuhkan energi, kreativitas, dan semangat juangkalian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI