Mohon tunggu...
Fasya Khadmara Nadhifa
Fasya Khadmara Nadhifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Tata Boga - Universitas Pendidikan Indonesia

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Whatsapp Sebagai Sarana Edukasi Hasil Pengolahan Tanaman Hortikultura

8 Februari 2022   21:53 Diperbarui: 8 Februari 2022   22:03 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada semester Ganjil 2021/2022 yang berfokus pada tema literasi digital guna meningkatkan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Universitas Pendidikan Indonesia mengikuti Surat Mendikbud No: 363632/MPK.A/Hk/2020 Hal: Pembelajaran Secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring yang dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal mahasiswa atau wilayah yang ditentukan sesuai dengan kesepakatan kelompok terbatas dalam satu dosen pembimbing lapangan. 

KKN dilaksanakan pada tanggal 8 Januari sampai dengan 8 Februari 20222 dengan waktu yang ditempuh 120 jam. Penulis melaksanakan KKN di Posyandu Sedap Malam berlokasi di Jl. Kapten Abdul Hamid No. 56 B, Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.

Pandemi COVID-19 membawa perubahan bagi dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, pandemi Covid-19 juga berdampak pada kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat secara global termasuk Indonesia. Munculnya Varian baru Covid-19 yaitu Omicron, 

Dilansir dari Kompasiana.com, jumlah penambahan kasus positif Covid-19 pada awal tahun 2022 ini melonjak signifikan hanya dalam kurun waktu yang singkat saja. Pada tanggal 19 Januari 2022, misalnya. Kasus positif baru di Indonesia pada saat itu bahkan belum mencapai 2000 kasus. Tetapi hanya dalam waktu 2 pekan saja, kini Indonesia mencatatkan 33.000 kasus baru per tanggal 5 Februari 2022.

Masalah sosial-ekonomi yang disebabkan oleh pandemi juga berdampak bagi anak-anak dalam  perkembangan, kesejahteraan dan kesehatan mereka khusunya dalam pemenuhan nutrisi. Sebuah riset dari Riskesdas 2018 menemukan 30,8 persen anak balita mengalami stunting dan beberapa wilayah di Indonesia bahkan mencapai 42 persen hal ini menunjukkan bahwa situasi kekurangan gizi pada anak adalah masalah yang  signifikan. Pandemi memicu kemiskinan bagi rumah tangga termasuk anak yang dalam pemenuhan nutrisi tentunya dapat memengaruhi kinerja gizi anak yang dapat memperparah ketimpangan yang sudah ada sebelumnya.

Untuk memenuhi nutrisi anak, Kemenkes menganjurkan mengonsumsi anekaragam makanan seperti sayuran dan buah-buahan yang merupakan sumber vitamin, mineral dan serat pangan serta mengonsumsi lauk pauk berprotein tinggi.

Untuk mewujudkan pemenuhan nutrisi anak dapat diperoleh dari hasil panen tanaman hortikultura berupa sayuran dan buah-buahan, tanaman hortikultura dapat ditanam di perkarangan rumah dan tidak memerluka lahan yang luas. Tidak hanya dapat menciptakan keindahan tetapi dapat meningkatkan perekonomian keluarga masing-masing serta hasil panennya dapat langsung dimanfaatkan. Jenis tanaman hortikultura selain yang telah disebutkan, ada berupa tanaman hias dan tanaman obat-obatan, semua jenis itu dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan selebihnya bisa dijual.

Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia yang harus dipenuhi. Lahan pekarangan yang kosong apabila dikelola dan ditata dengan baik akan menjadi sumber penyedia bahan pangan yang potensial bergizi bagi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan keluarga karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pemanfaatan lahan pekaranagan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan ketahanan pangan yang bisa dimulai dari pekarangan rumah tangga.

Di Bandung, Jawa Barat, terdapat program yang mendukung ketahanan pangan yaitu program Buruan Sae, sebuah program urban farming terintegrasi yang digalakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung yang bertujuan menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan di kota Bandung melalui pemanfaatan pekarangan yang ada untuk berkebun memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.

Pada kegiatan KKN ini, penulis memfokuskan ibu-ibu kader Posyandu dan ibu-ibu hamil dan menyusui serta orang tua balita sebagai sasaran program kegiatan KKN Tematik Literasi Digital. Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi dan memnafaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat dan patuh hukum dalam rangak membina komuniskasi dan interkasi dalam kehidupan sehari-hari.

Berkaitan dengan tema literasi digital, maka penulis memanfaatkan aplikasi Whatsapp sebagai  sarana edukasi untuk membagi konten infografis pada ibu-ibu Posyandu Sedap Malam mengenai hasil pengolahan tanaman hortikultura yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan balita serta ibu hamil dan menyusui.

Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang biasanya ditanam di kebun-kebun atau pekaranagn rumah sepeeti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat. Hortikultura (Horticulture) berasal dari bahasa Latin, yaitu "hortus" (tanaman kebun) dan "culture/colere" (budidaya) dapat diartikan sebagai budi daya tanaman kebun (Ashari dalam Hesti, 2019).

Dalam program kegiatan ini yang menjadi fokus adalah tanaman hortikultura berupa sayuran seperti siomak, caisim, bayam, kangkung, bawang dan lain-lain yang dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak balita, ibu hamil dan menyusui.

Melihat pelayanan Posyandu yang dilakukan pada tanggal 13 Januari 2022, penulis menemukan informasi bahwa balita Posyandu Sedap malam masih memerlukan menu makan sehat dan bergizi yang murah dan terjangkau serta enak. Oleh karena itu, melalui infografis ini penulis ingin membagikan sayuran bergizi yang terjangkau, murah dan enak yang dapat diolah menjadi menu makanan sehari-hari.

Program kegiatan KKN ini disesuaikan dengan program Buruan Sae yang dilaksanakan di RW 06 Hegarmanah oleh DKPP kota Bandung. Buruan Sae sendiri merupakan program urban farming terintegrasi yang digalakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung yang bertujuan menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan di kota Bandung melalui pemanfaatan pekarangan yang ada untuk berkebun memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri. Tanaman yang ditanam pada program Buruan Sae RW 06 Hegarmanah sendiri adalah siomak, caisim, kangkung, dan bayam. Tidak hanya itu, dalam Buruan Sae juga DKPP membantu warga dalam beternak ikan yaitu lele.

Melalui program Buruan Sae Pemkot Bandung berharap masyarakat dapat belajar untuk memproduksi bahan pangan sendiri sehingga makanan yang dikonsumsi lebih sehat dan alami serta ekonmis, bahan pangannya sendiri dapat langsung dikeolal sehingga terjaga prosesnya dan tidak banyak menggunakan pestisida kimia, melainkan menggunakan pestisida alami, serta hasilnya bisa dikonsumsi sendiri atau dijual dalam jumlah mikro.

Sesuai dengan tagline Buruan Sae tersebut penulis ingin mengajak ibu-ibu Posyandu untuk mulai menanam tanaman hortikultura di pekarangan rumah dan penulis berharap hasil panen tanaman hortikultura yang ditanam di pekarangan rumah sendiri yang nanti dapat dimanfaatkan dalam bentuk mentah atau sudah diolah, bisa dijual atau dapat dikonsumsi untuk pribadi dan keluarga.

Penulis membuat infografis menggunakan Canva yang isinya memuat informasi mengenai pengertian, ciri-ciri, manfaat, macam-macam tanaman hortikultura, manfaat tiap sayuran serta sayuran yang perlu dihindari untuk ibu menyusui.

Pembagian konten melalui grup Whatsapp dijadwal menjadi 1 kali dalam satu minggu. Pada minggu pertama, penulis membagikan infografis awal mengenai definisi tanaman hortikultura, ciri-ciri, manfaatnya dan macam-macamnya. Pada minggu selanjutnya, penulis kembali membagikan infografis tanaman hortikultura mengenai manfaat sayuran tertentu beserta cara menyimpan, cara mengonsumsi dan efek sampingnya, dan sayur-sayuran yang tidak dianjurkan untuk ibu menyusui.

penulis mendapat respon positif dari ibu-ibu kader Posyandu karena dengan adanya grup Whatsapp sebagai sarana edukasi, memudahkan ibu-ibu mendapatkan informasi dimana pun dan kapan pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun