Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Rumah (Kuru Kawak)

31 Januari 2025   19:05 Diperbarui: 31 Januari 2025   19:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semoga rasa kemanusiaan belum mati (dok. Istimewa)

Rumah (Kuru Kawak)

Bukan soal tiang, atap, atau dinding;  

berlantai marmer atau tanah...  

Berisi perabotan elit atau seadanya...  

Adakah dinding berhiaskan lukisan,  

atau hanya guratan rayap dan liur laba-laba?  

Adakah sederetan sofa empuk,  

atau hanya dipan bambu usang...?  

Adakah kasur kelas sultan,  

atau hanya tikar kumal sebagai alas...?  

Adakah meja makan berkelas dengan pernak-pernik elit  

menghiasi prosesi jamuan,  

atau hanya sekadar melingkar di seputaran tungku kayu  

sambil berdiang mengusir sejuk...?  

Hanya gubuk seadanya...  

Hanya dipan bambu...  

Tapi itulah Rumah...  

Lamaholot menyebutnya (Kuru Kawak),  

bangunan yang memiliki Roh...  

Tempat berpulang sang penghuni...  

Tempat meletakkan kepala saat letih,  

walau sekadar dipan bambu...  

Tempat memanggang telapak tangan saat dingin,  

walau hanya tungku kayu...  

Tempat bersandar saat raga mulai penat...  

Tempat melindungi ubun-ubun dari terik dan gerimis...  

Hanya di dalam rumah...  

Hanya rumah tempat berpulang sang penghuni...  

Tempat di mana sebuah kenangan terukir,  

cerita dimeterai, dan resah dicurhatkan...  

Kini mereka kehilangan segalanya...  

Hanya karena regulasi yang berpihak pada kepentingan oligarki...  

Mereka harus jadi korban...  

Mereka tidak merebut...  

Mereka hanya memastikan,  

apakah HAK mereka masih dihargai...  

Ah... sudahlah...  

Mari merenung untuk menciptakan kisah baru...  

Kisah di mana darah tak boleh tertumpah...  

Tak ada dengki, tak ada ucapan yang mencederai rasa...  

Semoga ada kebijakan yang senantiasa berpihak.

- Hery Aran  

Salam hormat dari Waibao

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun