Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pernikahan, Ketika "Happily Ever After" Berubah Menjadi "Happily Never After"

18 Januari 2025   20:24 Diperbarui: 19 Januari 2025   06:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pernikahan | Freepik

Banyak yang beranggapan bahwa menikah adalah kunci kebahagiaan. Tapi ingat, kebahagiaan bukanlah tujuan utama. Bahkan, terkadang pernikahan bisa membawa lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Jadi, siapkan mentalmu untuk menghadapi kenyataan.

Tanggal pernikahan bukanlah yang terpenting. Yang lebih penting adalah persiapan mental dan emosional. Jadi, jangan hanya fokus pada pesta dan undangan, tetapi juga pada kesiapan hatimu dan pasangan.

Menikah adalah pekerjaan seumur hidup yang tidak ada cuti. Jangan berharap ada libur dari tanggung jawab. Setiap hari adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama. Siapkan dirimu untuk menjalani pekerjaan ini dengan sepenuh hati.

Cinta sejati adalah ketika komitmenmu diuji. Ketika badai datang, apakah kamu akan tetap bertahan? Menikah bukan sekadar tentang perasaan, tetapi tentang bagaimana kamu dan pasangan menghadapi ujian hidup bersama.

Paji Hajju 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun