Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Cinta atau Bisnis? Belis di NTT dan Dilema Harga

14 Januari 2025   06:13 Diperbarui: 14 Januari 2025   06:13 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nona Belu dalam balutan pakaian adat yang anggun (dok. clarisejenifer)

Belis: Investasi Masa Depan atau Perdagangan Cinta di NTT?

Tradisi pernikahan di Indonesia begitu beragam, mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh setiap suku. Salah satu aspek yang paling menarik dari tradisi ini adalah mahar, yang merupakan simbol penghargaan dari pihak pengantin pria kepada mempelai wanita. Di berbagai daerah, jenis mahar ini bervariasi, mencerminkan adat dan budaya setempat.

Salah satu bentuk mahar yang unik adalah belis, yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam pandangan masyarakat NTT, belis bukan sekadar barang yang diberikan, tetapi merupakan penghargaan yang tinggi bagi perempuan. Wanita dianggap sebagai pilar kehidupan rumah tangga, yang memiliki peran penting dalam mengurus keluarga dan melahirkan generasi penerus.

Belis bukan hanya tradisi, tetapi juga bukti komitmen dari pihak laki-laki untuk menikahi perempuan yang dicintainya. Dalam pernikahan adat NTT, pihak pengantin wanita menentukan besaran belis yang akan diberikan. Proses negosiasi antara kedua belah pihak seringkali melibatkan utusan dari masing-masing keluarga, dan bisa berlangsung cukup rumit.

Negosiasi belis merupakan bagian penting dalam tradisi ini. Kedua belah pihak berdiskusi untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Setelah mencapai kesepakatan, sering kali diadakan upacara pemotongan babi sebagai simbol perjanjian yang telah dibuat.

Menariknya, belis tidak hanya berasal dari pihak pria. Ayah dari mempelai wanita juga memberikan belis, meskipun jumlahnya biasanya lebih murah. Hal ini menunjukkan saling menghormati antara kedua keluarga dan menjaga kehormatan pihak pria agar tidak diremehkan.

Besaran belis dapat bervariasi tergantung pada status sosial kedua mempelai. Jika mempelai wanita berasal dari keluarga bangsawan, belis yang diminta bisa sangat tinggi, bahkan mencapai 30 ekor hewan ternak. Sementara untuk keluarga biasa, jumlahnya bisa berkisar antara 5 hingga 15 ekor.

Belis: Tradisi Menikahi dengan Tagihan yang Menguras Dompet di NTT?

Selain hewan ternak, terdapat berbagai benda lain yang juga dijadikan mahar di NTT. Misalnya, seorang pria yang ingin meminang gadis Manggarai harus menyiapkan uang dalam jumlah yang cukup besar. Belis ini mencerminkan status sosial dan penghormatan yang diberikan kepada calon istri.

Di Sumba, belis juga berbentuk hewan ternak, perhiasan, serta alat tradisional seperti parang dan tombak. Sementara itu, pihak perempuan biasanya memberikan belis berupa kain tenun yang melambangkan kedekatan dengan wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun