"Belajarlah dengan hati, bukan hanya dengan kepala." - Tan Malaka
Dengan perubahan kepemimpinan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali kebijakan pendidikan, termasuk penghapusan UN. Momen ini dapat menjadi langkah strategis menuju perbaikan sistem pendidikan nasional.
Dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045, penting bagi pemerintah untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kebijakan pendidikan yang baik akan menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih cerah.
Pendidikan adalah faktor kunci dalam membentuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, pengambilan keputusan yang bijak dan komprehensif sangat diperlukan untuk memastikan generasi muda siap menghadapi tantangan global.
Penting untuk menciptakan sistem evaluasi yang lebih holistik, di mana UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan. Evaluasi yang lebih menyeluruh akan membantu siswa dalam mengembangkan kompetensi yang sebenarnya.
Salah satu tujuan utama penghapusan UN adalah untuk mengurangi tekanan psikologis pada siswa. Namun, jika UN dihidupkan kembali, perlu dipikirkan cara agar ujian tersebut tidak kembali membebani siswa.
Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Ini mencakup peran guru, orang tua, dan siswa itu sendiri, yang semuanya berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif.
"Pendidikan harus dapat menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajiban." - Sukarno
Tanpa adanya ujian nasional, beberapa siswa menunjukkan kurangnya kesadaran akan disiplin dan tanggung jawab dalam pendidikan. Kebangkitan UN dapat menjadi cara untuk memperkuat nilai-nilai ini di kalangan siswa.
Kualitas guru juga merupakan faktor kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang sukses. Pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru harus menjadi prioritas agar mereka dapat mengajar dengan efektif dalam konteks kebijakan baru.
Pendidikan abad 21 menuntut pendekatan yang lebih inovatif. Ini termasuk pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.