Pada pekan ke-11 LaLiga Spanyol musim 2024/2025, Barcelona mengejutkan dunia sepak bola dengan meraih kemenangan telak 4-0 atas rival abadi mereka, Real Madrid. Pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabu ini menjadi momen bersejarah bagi Barcelona, yang tidak hanya meraih tiga poin, tetapi juga mengakhiri rekor 42 pertandingan tanpa kekalahan Madrid di liga.
Robert Lewandowski menjadi bintang utama dalam pertandingan ini dengan mencetak dua gol hanya dalam waktu tiga menit. Gol-golnya pada menit 54 dan 56 membangkitkan semangat tim dan mengubah arah permainan yang sebelumnya dikuasai oleh Madrid di babak pertama. Penampilannya menunjukkan kualitas seorang striker kelas dunia yang mampu bersinar di laga-laga krusial.
Tidak hanya Lewandowski, Lamine Yamal, bintang muda Barcelona, juga mencetak gol pada menit 77. Gol ini menambah keunggulan Barcelona dan semakin menegaskan bahwa tim ini memiliki masa depan yang cerah. Yamal menunjukkan kematangan dan ketenangan yang mengesankan, meskipun usianya masih sangat muda.
Raphinha menutup pesta gol Barcelona dengan mencetak gol keempat pada menit 84. Gol ini bukan hanya menambah angka, tetapi juga menjadi simbol dominasi Barcelona di El Clasico kali ini. Penampilannya yang agresif dan kreatif di lapangan menjadikannya salah satu kunci sukses tim.
Di sisi lain, Kylian Mbapp mengalami malam yang sulit dalam El Clasico pertamanya. Terjebak dalam strategi pertahanan yang cermat dari Barcelona, ia tidak mampu berbuat banyak. Meskipun sempat mencetak gol, VAR membatalkan gol tersebut karena offside, menambah frustrasi bagi pemain Prancis ini.
Real Madrid datang ke pertandingan dengan rekor kandang tak terkalahkan selama 44 pertandingan. Namun, Barcelona berhasil merobohkan rekor tersebut dengan permainan agresif dan taktis yang sangat baik. Ini menjadi salah satu kemenangan luar biasa di Santiago Bernabu dan meningkatkan kepercayaan diri tim.
Manajer Hansi Flick menunjukkan strategi yang cerdas dalam pertandingan ini. Dengan menerapkan tekanan tinggi dan jebakan offside yang efektif, timnya berhasil mengontrol permainan dan memaksa Madrid melakukan kesalahan. Pendekatan ini terbukti berhasil, dan Flick layak mendapatkan pujian atas taktiknya.
Pertahanan Barcelona tampil kokoh sepanjang pertandingan. Mereka mampu menahan gempuran serangan Madrid dan menutup ruang gerak Mbapp serta Vincius Jnior. Ini menunjukkan bahwa tim tidak hanya mengandalkan serangan, tetapi juga memiliki struktur pertahanan yang solid.
Kemenangan ini membawa Barcelona unggul enam poin di puncak klasemen La Liga, memperkuat posisi mereka sebagai calon juara. Dengan performa yang konsisten, Barcelona menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di level tertinggi sepak bola Eropa.
Dengan total 37 gol dalam 11 pertandingan, Barcelona menunjukkan betapa mematikannya mereka di lini depan. Statistik ini menjadi bukti bahwa tim ini tidak hanya bergantung pada satu atau dua pemain, tetapi merupakan kolektif yang sangat berbahaya bagi lawan-lawannya.
Kekalahan telak ini menjadi pelajaran berharga bagi Real Madrid. Tim asuhan Carlo Ancelotti harus menganalisis kekurangan dan mencari solusi untuk memperbaiki performa mereka di laga-laga mendatang. Keberhasilan Barcelona bisa menjadi motivasi bagi Madrid untuk bangkit.
Dengan kombinasi pengalaman Lewandowski dan talenta muda seperti Lamine Yamal, masa depan Barcelona tampak cerah. Tim ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya hidup di masa lalu, tetapi juga sedang membangun tim yang akan tetap bersaing dalam waktu yang lama.
Pertandingan El Clasico ini tidak hanya sekadar hasil akhir, tetapi juga menggambarkan dinamika dan rivalitas yang selalu ada antara kedua tim. Barcelona telah menunjukkan bahwa mereka siap untuk kembali ke jalur kesuksesan, dan hasil ini akan dikenang sebagai salah satu momen penting dalam sejarah El Clasico.
Paji HajjuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H