Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perihal Pulang: Buku dan Secangkir Kopi adalah Obat

25 Oktober 2024   16:03 Diperbarui: 25 Oktober 2024   16:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang adalah sebuah kata yang penuh makna. Ia bukan hanya sekadar kembali ke tempat tinggal, tetapi juga kembali kepada diri sendiri. Dalam perjalanan hidup yang berliku, pulang menjadi saat untuk merenungkan semua yang telah dilalui.

Buku adalah teman setia dalam perjalanan pulang. Setiap halaman menyimpan kenangan dan pelajaran yang tak ternilai. Saat membaca, kita seolah diajak berkelana ke dunia lain, menjelajahi pemikiran dan perasaan yang mungkin belum pernah kita alami sebelumnya.

Secangkir kopi menemani kita dalam momen-momen refleksi. Aromanya yang khas dapat membangkitkan semangat dan menciptakan suasana yang hangat. Saat menyesap kopi, pikiran kita seringkali mengalir bebas, membiarkan imajinasi berlayar tanpa batas.

Buku dan kopi menciptakan ruang untuk bercengkrama dengan diri sendiri. Dalam kesunyian, kita dapat mengeksplorasi pikiran dan perasaan kita. Ini adalah saat yang tepat untuk mengenali apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup.

Tak hanya untuk diri sendiri, momen dengan buku dan kopi juga bisa menjadi kesempatan untuk berbagi rasa dengan orang lain. Diskusi mengenai buku yang telah dibaca atau pengalaman menikmati kopi dapat mempererat hubungan antar teman atau keluarga.

Menghabiskan waktu dengan buku dan kopi bisa menjadi ritual harian yang menenangkan. Di tengah kesibukan, momen ini menjadi pelarian yang menyegarkan. Setiap tegukan kopi dan setiap halaman buku memberikan kita ketenangan di tengah hiruk-pikuk kehidupan.

Buku seringkali menjadi sumber inspirasi yang mendalam. Kata-kata yang tertulis mampu membangkitkan semangat dan memberikan perspektif baru. Melalui cerita dan karakter, kita belajar tentang ketahanan, cinta, dan harapan.

Dalam perjalanan membaca, kita sering kali menemukan diri kita sendiri. Karakter-karakter dalam buku mencerminkan sisi-sisi yang mungkin kita abaikan. Dengan membacanya, kita dapat lebih memahami diri kita dan melanjutkan perjalanan hidup dengan lebih baik.

Buku dan kopi juga menjadi jembatan untuk menyambung hubungan dengan orang lain. Berbagi rekomendasi buku atau mengajak teman untuk menikmati kopi bersama dapat memperkuat ikatan yang ada. Kegiatan sederhana ini dapat menciptakan kenangan berharga.

Dalam momen berbagi, kita belajar untuk berani bercerita. Setiap orang memiliki kisah yang unik dan menarik. Dengan membagikan pengalaman, kita tidak hanya memperkaya diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitar kita.

Kombinasi buku dan kopi dapat membawa kita pada ketenangan yang sulit dijelaskan. Saat kita tenggelam dalam cerita, dunia di sekitar seolah menghilang. Ini adalah bentuk meditasi yang sederhana, tetapi sangat efektif untuk meredakan stres.

Akhirnya, pulang ke diri sendiri dengan buku dan secangkir kopi adalah perjalanan yang tak ternilai. Dalam setiap momen tersebut, kita menemukan obat untuk jiwa yang lelah. Mari terus menjaga ritual ini, agar kita selalu ingat untuk bercengkrama dan berbagi rasa.

Paji Hajju 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun