Jika matamu lebih indah dari senja, Â
Di mana cahaya dan bayangan berpayung, Â
Aku terjebak dalam pesona yang sederhana, Â
Baca juga: Menolak Patuh pada Patah
Hanya bisa terdiam, hatiku bergetar lembut.
Mata yang bersinar, seperti bintang yang berlari, Â
Mengisahkan kisah yang tak terucap, Â
Setiap tatapanmu, oh, betapa berarti, Â
Baca juga: [Puisi] Keasingan yang Menyakitkan
Seakan waktu berhenti, hanya kita yang ada.
Baca juga: Puisi: September, Bulan Hitam
Dalam pelukan warna jingga yang meluk, Â
Aku menemukan rasa yang tak pernah padam, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!