Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bukan Kita tapi Luka yang Membahasa

12 Oktober 2024   01:39 Diperbarui: 12 Oktober 2024   13:08 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini, saat senja kembali menyapa, aku terdiam dalam pelukan kenangan. Mungkin kisah kita tak akan pernah utuh kembali, tetapi akan selalu ada jejak yang membekas. Dalam setiap detik yang berlalu, aku belajar untuk merelakan. Bukan kita, tetapi kenangan yang akan selalu hidup dalam setiap hembusan nafas. 

Kisah ini, meski pahit, akan tetap terukir dalam jiwa. Dan di antara bayangan yang menghilang, aku akan terus melangkah, mencari arti dari setiap detak jantung yang masih berdenyut. Bukan kita, tetapi kisah yang akan selalu ada dalam setiap detak waktu.

Paji Hajju 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun