Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Ibu Tak Lagi Ada

23 September 2024   01:46 Diperbarui: 23 September 2024   01:50 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu adalah cinta dan kehangatan | pict. pinterest/hilary s

Dalam setiap langkahku ke depan, aku akan membawa namanya dalam doa. Ibu, meskipun kau tiada, jasamu akan selalu hidup dalam setiap tindakan dan pilihan yang kuambil. Aku berjanji untuk meneruskan semua nilai yang kau tanamkan, agar warisanmu tetap ada.

Rindu ini adalah pengingat akan betapa berartinya kehadirannya. Setiap kenangan adalah harta yang tak ternilai, dan meski kita terpisah oleh waktu dan ruang, cinta itu akan selalu bersatu. Ibu, kau akan selalu ada di dalam hatiku, selamanya.

Akhirnya, bila esok ibu tiada, aku belajar untuk melepaskan. Menerima bahwa segala sesuatu memiliki akhir, namun cinta tidak pernah mati. Ia akan terus hidup dalam kenangan, dalam setiap tindakan baik, dan dalam setiap langkahku menuju masa depan yang kau impikan untukku.

Paji Hajju 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun