Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Langkah Menuju Keteladanan: Refleksi Maulid Nabi

15 September 2024   15:05 Diperbarui: 15 September 2024   15:05 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad 12 Rabi'ul Awwal 1446 H / 15 September 2024 M | foto: pinterest/nour nouh

Peringatan ini juga menjadi saat refleksi bagi setiap individu untuk merenungkan ajaran-ajaran Nabi, seperti kasih sayang, keadilan, dan toleransi. Dalam suasana yang penuh hikmah ini, diharapkan setiap umat dapat mengamalkan nilai-nilai yang telah diajarkan, sehingga hidup dalam kedamaian dan saling menghormati.

Ahli Tafsir Al-Qur'an, Prof. Quraish Shihab, menjelaskan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara meriah baru dimulai pada zaman Dinasti Abbasiyah, khususnya pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah. Menurutnya, inti dari perayaan ini adalah untuk memperkenalkan Nabi Muhammad SAW kepada setiap generasi. Proses mengenal Nabi merupakan langkah awal untuk mencintainya, sehingga diharapkan umat Muslim dapat lebih mendalami dan mengagumi sosok yang mulia ini.

Di sisi lain, Kiai Said menambahkan bahwa Maulid Nabi termasuk dalam sunah taqririyyah, yaitu tindakan yang tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad, tetapi diperbolehkan dan dibenarkan oleh Rasulullah SAW. Memuji dan mengagungkan Rasulullah SAW termasuk dalam kategori sunah taqririyyah, karena hal ini tidak pernah dilarang oleh beliau.

Salah satu contoh yang menggambarkan hal ini adalah ketika Ka'ab bin Juhair bin Abi Salma, seorang sahabat, memuji Nabi Muhammad dalam bait nadhom yang panjang. Dalam pujiannya, Ka'ab menegaskan betapa hebat dan mulianya Nabi Muhammad. Mendengar pujian tersebut, Nabi tidak hanya membenarkan, tetapi juga memberikan hadiah berupa selimut bergaris yang saat itu sedang dipakainya, yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai Burdah.

Hingga saat ini, Burdah Nabi Muhammad masih ada dan diabadikan di Museum Toqafi di Istanbul, Turki. Oleh karena itu, setiap qasidah atau syair yang memuji Nabi Muhammad sering disebut qasidtul burdah. Sumber informasi ini dapat ditemukan di NU Online.

Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam!

Kelahiran Rasulullah adalah cahaya bagi umat manusia. Mari perbanyak sholawat dan amalan baik di hari yang penuh berkah ini.


Pada hari yang penuh berkah ini, marilah kita bersama-sama mengenang keagungan dan keteladanan Baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa cahaya Islam ke seluruh penjuru dunia. Peringatan Maulid Nabi ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah momen yang sangat berarti untuk kita semua agar semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu" (QS. Al-Ahzab: 21). Ayat ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjadikan Rasulullah SAW sebagai panutan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Mari kita jadikan hari ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, dan menyebarkan cinta serta kebaikan kepada sesama. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan dengan niat yang tulus dapat membawa dampak besar bagi lingkungan sekitar.

Semoga rahmat dan keberkahan senantiasa menyertai kita di setiap langkah, dan semoga kita semua dapat mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam menciptakan masyarakat yang penuh kasih dan damai. Selamat memperingati Maulid Nabi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun