Mohon tunggu...
Syarifah Asnel
Syarifah Asnel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STIBA AR-RAAYAH

Jika kamu memberi makan pikiranmu dengan pikiran yang positif, maka kamu akan mendapatkan hal-hal yang hebat dalam hidupmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehidupanku di Penjara Suci

11 Maret 2021   19:41 Diperbarui: 11 Maret 2021   19:53 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar(ponpesattaufiq.com)

Tahukah anda kenapa disebut  Penjara suci?

     Nama ini sudah tidak asing lagi dikalangan para santri. Penjara ini bukanlah tempat dikurung nya seseorang atas hukuman  nya akan tetapi tempat dimana seseorang dididik dan dibina menuju jalan yang lurus. Terus kenapa suci?  Dinamakan ini karena terdapat di dalam nya santri-santri yang membaca al-qura'n, membaca hadist, kitab-kitab yang lain nya setiap hari. Jadi, meski tidak bebas keluar tetapi mereka di sekelilingi hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan. Itulah sebab dinamakan penjara suci oleh para santri. Lalu bagaimana kehidupan di penjara itu? Apakah kehidupan di dalamnya sama dengan yang lain? dan Apakah hidup di dalamnya menambah kenikmatan atau kesengsaraan?akan tetapi, kehidupan yang kudapat selama meniti di penjara itu adalah sebuah kenikmatan dalam menimba ilmu.

     Dari tempat ini aku baru mengetahui mana yang baik, buruk, halal, dan haramnya. Aku mulai Langkahkan kaki untuk menuju gerbang penjara suci itu pada tahun 2012 yang lalu. Dan mulai lah saat itu aku memasuki kehidupan yang tidak pernah ku rasakan sebelum nya dalam keaadan tenang, nyaman, sejuk, dan tentram. Pertama kali nya aku menapakkan kaki diatas bumi itu dan hanya terlintas dipikiranku apakah aku bisa nyantri? Apakah aku bisa jauh dari kelurga ku? Dan berapa lama aku akan disini? Tetapi pikiran yang negative itu aku buang jauh-jauh dan berusaha untuk melupakan agar tidak membuatku terbebani. Saat itu seseorang menasehatiku dan dia berkata: " Jika kamu memberi makan pikiranmu dengan pikiran yang positif, maka kamu akan mendapatkan hal-hal yang hebat dalam hidupmu". Lalu aku merenungkan ungkapannya yang membuatku yakin bahwa aku pasti bisa. Namun, pertama kali nya aku sama sekali tak berdaya bahwa aku akan bisa belajar ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa arab dan bahkan aku tidak memahami nya kecuali sedikit.

     Setelah itu aku hanya bisa menangis di penghujung malam karena belum memahami sedikit pun penghujung malam karena masih terus memikirkan semua ilmu-ilmu itu. Bahkan, di penghujung malam itu juga rasanya ingin keluar dari tempat ini. Dengan tangisanku yang begitu dalam sehingga seseorang yang menasehatiku itu terbangun dari tidurnya. Pada saat itulah aku berpikir kenapa aku tidak bisa? dan kenapa temanku yang lain bisa? Dan dari sinilah aku bangkit kembali dan mulai belajar dengan tekun hingga selesai dan dapat memberikan manfaat bagi orang. karena tak ada lagi yang terlintas lagi di pikiranku bahwa aku tidak bisa. Mungkin, dalam menggapai sesuatu itu pasti ada suka dan dukanya. 

     Namun, bagiku itu semua hanyalah pernak-pernik kehidupan saja karena semua orang yang masih hidup didunia ini pasti akan merasakan suka dan dukanya. Terkadang, perasaan untuk keluar secepat mungkin itu muncul tanpa kusadari, tetapi  itu hanyalah selintas perasaanku saja. Namun alhamdulillah, semua itu bisa kujalani dengan pertolongan Allah, doa dari kedua orang tuaku dan dengan niat yang ikhlas dalam melakukan nya. Setelah aku bisa melalui ini semua, aku bisa merasakan betapa nikmat nya menuntut ilmu jika diniatkan semuanya karena Allah bukan karena paksaan dari siapa pun maka, ilmu itu akan mengalir begitu saja di pikiran kita dan akan merasakan kelezatan didalam nya.

      Dan bagi orang yang ikhlas dalam menuntut ilmu maka, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju syurga. Di dalam kehidupan ini aku sangat bersyukur kepada orang tuaku karena telah menunjukkan kepadaku sebuah tempat yang membawa ke jalan yang benar dan aku sangat bersyukur kepada orang yang telah mengajariku. Jadi, tujuan dari kehidupan ini hanya untuk meraih ridho Allah dengan menuntut ilmu dan beribadah kepada-Nya.                                                                                                                                                                                                                                     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun