(david C. McClelland, “ Carateristics of succesfull Enterpreneura”, journal of Creative behavior, 21, 1987: hal 219)
- Kesediaan Memperbaiki diri
Karena motivasinya, wirausahawan yang sangat berhasil bersifat sangat siap memperbaiki diri. Ini nampak sebagai hal kecil, tetapi tidak dapat dinyatakan berlebihan. Adalah secara alamiah sulit bagi kereta api untuk berbalik arah ketika sudah meninggalkan stasiun di perlukan kombinasi kekerasan kepala, kerendahan hati, dan keberanian untuk berhenti dan berkata, "Ini tidak berhasil" atau "Asumsi kita salah," teristimewa ketika pendanaan Anda tergantung pada pelaksanaan rencana telah ditetapkan sebelumnya yang.
Namun, kecenderungan wirausahawan untuk memperbaiki diri berasal dari kelekatan kepada tujuan ketimbang kepada pendekatan atau rencana tertentu. Sebagai contoh, ketika Veronica Khosa tahu bahwa orang-orang Mamelodi tidak akan menerima Tateni Home Care sebagai pelayanan khusus AIDS, ia tidak buang waktu banyak untuk mengarahkan kembali organisasi itu sebagai suatu pelayanan rawat rumah umum. Ketika JB. Schramm melihat bahwa College Summit perlu berkembang secara lebih sistematis agar mencapai dampak yang berarti, ia meminta maaf dan menarik programnya dari sejumlah negara bagian.
- Kesediaan Berbagi Pujian
Telah dikatakan bahwa tidak ada batas terhadap apa yang anda dapat capai jika anda tidak peduli siapa yang memperoleh pujian. Bagi para wirausahawan, suatu kesediaan pujian terletak sepanjang “jalan krits” menuju sukses, semata-mata karena semakin banyak pujian yang di baginnya, akan makin bannyak orang yang secara khas akan membantu mereka. Tetapi kualitas ini, seperti kesediaan untuk memperbaiki diri.. tumbuh dari ini, juga tumbuh dari motivasi. Jika niat sejati seorang wirausahawan sungguh semata-mata membuat perubahan terjadi, maka berbagai pujian akan muncul dengan sendirinya. Namun, jika niat sejatinya adalah untuk mendapatkan pengakuankarena telah membuat perubahan terjadi, berbagi pujian munngkin akan bertentangan dengan niat tersebut.
- Kesediaan melepaskan diri dari setruktur mapan
Para wirausahawan sosial kadang-kadang dapat ditemukan di kalangan pemerintah dan akademia, meskipun struktur insentif dan kendala kelembagaannya berlaku sebagai penghambat Siklus pemilu dua hingga empat tahun sekali dan tuntutan publikasi yang terus-menerus merupakan rintangan yang tidak diundang bagi orang orang yang berorientasi tindakan dengan horizon waktu beberapa dasawarsa.
Ini tidak bermaksud mengatakan bahwa pemerintah dan perguruan tinggi tidak memainkan peran penting dalam pembaharuan sosial. Bidang kredit mengubah dunia mikro tidak dapat berkembang begitu pesat jika gagasan itu tidak didanai, dipelajari, dan disebarluaskan oleh pemerintah dan perguruan tinggi di seluruh dunia. namun, wirausahawan sosial yang memulai gagasan- gagasannya ketika masih mengajar di pergururan tinggi-Muhammad Yunus dan Jeroo Billimoria, contohnya, biasanya keluar dari dunia akademis untuk membangun organisasi-organisasi mereka; dalam melakukan hal itu, mereka sering menanggung risiko keuangan dan profesional yang besar. Apa yang mereka peroleh adalah kebebasan bertindak dan jarak untuk melihat lebih jauh dari ortodoksi yang ada di dalam bidang mereka masing-masing. Ini menentukan karena semua pembaharuan mengandaikan kemampuan memisahkan diri dari masa lampau
- Kesediaan menyebrang batas batas disiplim
Berhadapan dengan masalah keutuhan tadi, para wirausahawan sosial siap menyeberang batas-batas disiplin, mengumpulkan orang dari berbagai latar belakang, dengan jenisjenis pengalaman dan keahlian yang berbeda, yang dapat, secara bersama-sama, membangun solusi solusi yang secara kuualitatif baru dan dapat dilaksanakan.
Ashoka, misalnya, mulai dengan menerapkan konsep dunia usaha yang sudah dimengerti baik untuk tujuan-tujuan sosial. Childline menghubungkan anak-anak jalanan,kelompok-kelompok warga, duniausaha,dan pemerintah. Hasilnya adalah suatu jejaring yang berjangkauan luas, nama kegiatan yang dikenal luas pengetahuan lapangan, dan pengaruh
"Peramuan kreatif" pada pihak wirausahawan sosial mungkin merupakan tanggapan intuitif terhadap fragmentasi dan spesialisasi berlebihan dalam masyarakat industrial modern. Sebagaimana telah ditunjukkan masing-masing Renascer, Childline, dan College Summit, orang memiliki kebutuhan yang utuh, dan masalah-masalah mereka tidak dapat dipecahkan kecuali banyak pihak bekerja sama secara cerdas. Kenyataan ini mungkin menjelaskan mengapa begitu banyak wirausahawan sosial dapat ditemukan sekarang sedang memadukan fungsi fungsi yang kalau tidak, akan tetap saling tidak berhubungan.
- Kesediaan Bekerja Diam-Diam
Banyak wirausahawan sosial menghabiskan Waktu beberapa dasawarsa dengan mantap memajukan gagasan-gagasannya, mempengaruhi orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil atau Satu demi Satu, Dan kadang luar biasa sulitnya memahami atau mengukur dampaknya. Seringkali mereka menjadi dikenal hanya setelah bertahun-tahun bekerja dalam kesendirian dan sedikit bannyak terabaikan.
(Amelia M Gummnre, The Sekarang Jersey, Dalam The Quaker di heamerican Colonics ed Rutus M Jones, London: Maomilan, 1911. 397)
- Dorongan Moral yang Kuat