Jika masalah terjadi di saat yang kurang tepat, lebih baik memberikan jeda atau menunda pembicaraan hingga keadaan lebih kondusif.
Misalnya, jika konflik terjadi di pagi hari saat salah satu dari Anda harus segera bekerja, diskusikan masalah tersebut setelah pulang kerja, saat suasana sudah lebih tenang. Menunda diskusi bukan berarti mengabaikan masalah, melainkan memberikan waktu bagi masing-masing pihak untuk lebih siap berdiskusi secara efektif.
3. Gunakan “Saya” daripada “Kamu” Saat Berbicara
Cara bertengkar sehat berikutnya adalah memperhatikan pilihan kata. Saat Anda menyampaikan perasaan atau keluhan, gunakan kata “Saya” daripada “Kamu”. Menggunakan kata “Kamu” cenderung terdengar seperti menyalahkan dan bisa memicu reaksi defensif dari pasangan.
Contoh, daripada berkata “Kamu selalu sibuk dan tidak peduli dengan saya”, lebih baik katakan “Saya merasa kurang diperhatikan ketika jadwal kamu sangat padat.”
Dengan menyatakan perasaan dari sudut pandang diri sendiri, pasangan akan lebih mudah memahami emosi Anda tanpa merasa disalahkan. Selain itu, cara ini juga membantu mengomunikasikan perasaan dengan lebih jelas dan terarah. Komunikasi “Saya” menunjukkan berusaha menyampaikan perasaan pribadi tanpa menyerang pasangan.
4. Dengarkan dengan Seksama Tanpa Menginterupsi
Saat bertengkar, salah satu kebiasaan buruk yang sering terjadi adalah tidak memberi kesempatan pasangan untuk berbicara atau mendengarkan pandangannya dengan baik. Sikap ini justru akan memperkeruh suasana dan membuat pasangan merasa tidak dihargai.
Untuk bertengkar dengan sehat, sangat penting untuk memberikan pasangan waktu berbicara dan mendengarkan tanpa menginterupsi. Dengarkan secara seksama hingga pasangan selesai berbicara.
Jika Anda merasa perlu klarifikasi, tanyakan dengan baik setelah pasangan selesai menyampaikan pandangannya. Ketika Anda mendengarkan secara aktif, pasangan akan merasa lebih dihargai dan lebih mungkin membuka diri untuk mencari solusi.
Mendengarkan juga membantu Anda memahami sudut pandang pasangan dan mendapatkan wawasan baru tentang apa yang dia rasakan.
5. Hindari Menyerang atau Membawa Hal-Hal yang Sudah Lalu
Mengungkit kesalahan atau masalah di masa lalu hanya akan memperpanjang konflik dan memperkeruh suasana. Jika sedang bertengkar tentang satu hal, fokuslah pada hal tersebut.
Mengingatkan pasangan pada kesalahan yang sudah berlalu justru akan membuat dia merasa tidak dihargai, bahkan mengesampingkan usaha yang sudah dia lakukan untuk memperbaiki hubungan.