Burnout bisa membuat seseorang menjadi lebih mudah marah,  frustrasi, bahkan terhadap hal-hal kecil. Kamu mungkin merasa kurang sabar dengan rekan kerja, atasan, &  klien. Perasaan mudah tersinggung ini sering kali menjadi cerminan dari kelelahan emosional serta  ketidakmampuan untuk mengatasi tekanan yang kamu rasakan di tempat kerja. Burnout juga mempengaruhi kemampuan kognitif.Â
Kamu mulai mengalami kesulitan berkonsentrasi, mudah teralihkan, bahkan mulai melupakan detail penting. Otak mungkin terasa seperti kabur, membuat sulit untuk berpikir jernih/membuat keputusan yang tepat. Masalah ini bisa menjadi lebih parah seiring waktu, menyebabkan frustrasi & Â menambah beban kerja karena harus mengulangi tugas-tugas maupun memperbaiki kesalahan yang seharusnya bisa dihindari. Ini tidak hanya mempengaruhi kinerja di tempat kerja, tetapi juga dapat berdampak pada aspek lain dalam kehidupan.Â
5. Gangguan Tidur
Burnout juga sering memengaruhi pola tidur. Kamu mengalami kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, bahkan mengalami mimpi buruk yang berhubungan dengan pekerjaan. Beberapa orang mungkin justru merasa sangat sulit bangun di pagi hari, meskipun mereka sudah tidur cukup lama. Gangguan tidur ini pada akhirnya memperburuk kelelahan yang kamu rasakan.
Burnout tidak hanya mempengaruhi kondisi mental, tetapi juga fisik. Stres kronis yang terkait dengan burnout dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, gangguan tidur, masalah pencernaan, & tekanan darah tinggi. Jika mulai memperhatikan peningkatan frekuensi penyakit/gejala fisik yang tidak biasa, ini bisa menjadi tanda bahwa burnout sedang mempengaruhi kesehatan kamu. Mengabaikan gejala-gejala ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius dalam jangka panjang.
6. Masalah Kesehatan Fisik
Burnout tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan fisik. Kamu mulai mengalami sakit kepala, masalah pencernaan, bahkan penyakit yang lebih serius seperti hipertensi & penyakit jantung. Tubuh mungkin merespons stres berlebihan ini dengan berbagai cara yang memengaruhi kesejahteraan fisik secara keseluruhan.
Ketika seseorang mengalami burnout, stres yang berkepanjangan & terus-menerus dapat memicu berbagai gangguan fisik yang mungkin sebelumnya tidak mereka alami. Salah satu masalah paling umum yang sering muncul adalah sakit kepala kronis, yang disebabkan oleh ketegangan otot & stres yang menumpuk.Burnout juga dapat mengganggu pola tidur seseorang, membuat sulit tidur nyenyak bahkan menyebabkan insomnia. Kondisi kurang tidur ini pada gilirannya memperburuk kelelahan & menurunkan daya tahan tubuh.
7. Menarik Diri dari Kehidupan Sosial
Salah satu tanda burnout adalah kecenderungan untuk menarik diri dari interaksi sosial. Kamu merasa terlalu lelah/tidak tertarik untuk berinteraksi dengan teman-teman & keluarga. Aktivitas sosial yang dulu di nikmati kini terasa seperti beban, & mungkin lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendirian bahkan mengisolasi diri dari orang lain.