Pastikan minum air sebelum mulai berolahraga untuk memulai dengan kondisi tubuh yang terhidrasi. Selama olahraga, usahakan untuk minum air setiap 15-20 menit, terutama jika berolahraga dalam waktu yang lama/dalam cuaca panas.Â
Setelah berolahraga, minum air/ minuman elektrolit untuk menggantikan cairan yang hilang. Warna urin bisa menjadi indikator status hidrasi. Urin yang berwarna kuning muda/jernih menandakan tubuh terhidrasi dengan baik, sementara urin yang berwarna lebih gelap menunjukkan perlu minum lebih banyak air.Â
Untuk olahraga yang berlangsung lebih dari satu jam/dalam kondisi yang sangat panas, pertimbangkan untuk mengonsumsi minuman elektrolit yang mengandung natrium, kalium, magnesium untuk membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.Â
2. Lakukan Pemanasan Sebelum BerolahragaÂ
Pemanasan adalah langkah penting yang sering diabaikan, tetapi sangat penting untuk mencegah kram otot. Pemanasan membantu meningkatkan aliran darah ke otot, meningkatkan fleksibilitas, mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yang lebih intens.Â
Mulailah pemanasan dengan aktivitas ringan seperti berjalan/jogging pelan selama 5-10 menit. Ini akan membantu meningkatkan suhu tubuh & aliran darah ke otot.Â
Setelah aktivitas ringan, lanjutkan dengan peregangan dinamis seperti leg swings, arm circles/lunges. Peregangan dinamis membantu meningkatkan fleksibilitas & rentang gerak otot, yang bisa membantu mencegah kram. Pastikan untuk memanaskan otot-otot yang akan digunakan selama olahraga. Misalnya, jika kamu akan berlari, fokuskan pemanasan pada otot-otot kaki & pinggul.
3. Jangan Lupakan Peregangan Setelah OlahragaÂ
Peregangan setelah olahraga tidak hanya membantu mendinginkan tubuh, tetapi juga penting untuk menjaga fleksibilitas otot & mencegah kram setelah latihan. Setelah selesai berolahraga, lakukan peregangan statis pada otot-otot yang telah kamu gunakan.Â
Tahan setiap peregangan selama 15-30 detik tanpa melakukan gerakan tiba-tiba. Peregangan khusus pada otot-otot yang cenderung mengalami kram, seperti betis, paha, otot-otot kaki lainnya, bisa sangat membantu.Â
Misalnya, untuk meregangkan otot betis, berdirilah menghadap dinding, letakkan satu kaki di depan yang lain, tekuk lutut depan sambil menjaga tumit belakang tetap di lantai. Selain peregangan setelah olahraga, penting juga untuk rutin melakukan peregangan pada hari-hari di luar jadwal olahraga. Ini membantu meningkatkan fleksibilitas otot secara keseluruhan, yang bisa mengurangi risiko kram.Â
4. Pastikan Asupan Nutrisi yang CukupÂ
Nutrisi yang baik memainkan peran penting dalam pencegahan kram otot. Kekurangan nutrisi tertentu, terutama elektrolit, dapat meningkatkan risiko kram otot selama & setelah olahraga. Pastikan diet mengandung cukup elektrolit seperti natrium, kalium, & magnesium.Â