Mohon tunggu...
Syarif Perdana Putra
Syarif Perdana Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate at Institut Bisnis Nusantara

Content Writer Enthusiast | Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan dan Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Makna Tangan di Atas Lebih Baik daripada Tangan di Bawah! Nomor 4 Penting Diingat!

18 Agustus 2024   08:30 Diperbarui: 18 Agustus 2024   09:17 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Sih Maksud Tangan Diatas Lebih Baik Daripada Tangan Dibawah ???

Pepatah "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah" sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari, namun makna mendalam di balik kalimat tersebut terkadang terlupakan atau kurang dipahami. 

Ungkapan ini sebenarnya mengandung ajakan moral yang kuat, mengarahkan kita untuk menjadi individu yang mampu memberi, membantu, dan berbagi dengan sesama. 

Prinsip ini tidak hanya relevan dalam konteks materi, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti waktu, tenaga, pengetahuan, dan perhatian. Istilah "tangan di atas" merujuk pada posisi memberi, sementara "tangan di bawah" menggambarkan posisi menerima. 

Ungkapan ini mengajarkan bahwa menjadi seseorang yang dapat memberi lebih baik daripada menjadi seseorang yang hanya menerima. Menjadi seseorang yang memiliki "tangan di atas" berarti kita berada dalam posisi yang dapat memberikan sesuatu kepada orang lain. Ini mencerminkan sikap kedermawanan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan saling mendukung. 

Dalam konteks agama, budaya, dan etika sosial, konsep ini seringkali dijunjung tinggi karena dianggap sebagai perwujudan dari nilai-nilai luhur kemanusiaan. Di berbagai tradisi, memberi dianggap sebagai tindakan mulia yang membawa berkah, tidak hanya bagi penerima tetapi juga bagi pemberi. Sinak penjelasan dibawah ini untuk memahami lebih mendalam makna tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah.

1. Makna Kedermawanan & Empati

Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/masoomah_salman/
Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/masoomah_salman/
Makna pertama dari pepatah “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” berkaitan dengan konsep kedermawanan dan empati. Memberi kepada orang lain, baik itu dalam bentuk materi, waktu, tenaga, atau perhatian, merupakan tindakan yang mencerminkan rasa peduli dan kasih sayang terhadap sesama. 

Saat memberikan sesuatu kepada orang lain, menunjukkan bahwa kita memahami dan peduli terhadap kebutuhan mereka. Kedermawanan adalah salah satu cara untuk menunjukkan empati, yaitu kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan memberi, kita tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan orang lain, tetapi juga memberikan dukungan emosional yang mungkin sangat mereka butuhkan. 

Memberi juga mencerminkan kesadaran kita terhadap keberadaan dan kebutuhan orang lain. Ketika kita memberi, menempatkan diri dalam posisi untuk membantu orang lain, dan ini menunjukkan bahwa kita menghargai keberadaan mereka dan ingin berkontribusi pada kesejahteraan mereka. 

Penting untuk diingat bahwa kedermawanan tidak selalu berarti memberikan bantuan materi. Memberikan waktu, mendengarkan dengan penuh perhatian, atau memberikan nasihat yang bijak juga merupakan bentuk kedermawanan. Bahkan tindakan kecil yang menunjukkan bahwa kita peduli dapat memiliki dampak besar pada orang lain.

2. Makna Pemberdayaan Diri & Orang Lain 

 

Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/mehmetcaliskans/
Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/mehmetcaliskans/
Makna kedua dari pepatah ini berhubungan dengan pemberdayaan, baik pemberdayaan diri sendiri maupun orang lain. Menjadi seseorang yang “tangan di atas,” tidak hanya menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan untuk memberi, tetapi juga menunjukan bahwa kita berusaha untuk memberdayakan diri sendiri dan orang lain. 

Ketika berada dalam posisi untuk memberi, ini menunjukkan bahwa kita telah mencapai tingkat tertentu dalam kehidupan  dimana memiliki lebih dari yang dibutuhkan. Ini bisa berarti kita telah bekerja keras, berusaha, dan mengembangkan diri untuk mencapai posisi tersebut. Memberi kepada orang lain adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita telah memberdayakan diri sendiri dan bahwa telah berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

Selain memberdayakan diri sendiri, “tangan di atas” juga berarti kita berusaha untuk memberdayakan orang lain. Ketika memberikan bantuan kepada orang lain, kita bisa membantu mereka untuk menjadi lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada orang lain. Misalnya, memberikan pendidikan, keterampilan, atau peluang kerja kepada seseorang bisa membantu mereka untuk berdiri dan membangun kehidupan yang lebih baik. 

Pemberdayaan melalui pemberian tidak hanya berdampak pada individu yang menerima, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Ketika kita memberdayakan orang lain, membantu menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan mandiri, dimana lebih banyak orang memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi positif.

3. Makna Kebahagiaan & Kepuasan Batin  

Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/carmen_aguirre2/
Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/carmen_aguirre2/
Makna ketiga dari pepatah ini adalah bahwa memberi sering kali membawa kebahagiaan dan kepuasan batin yang lebih besar daripada menerima. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa memberi kepada orang lain dapat meningkatkan perasaan bahagia dan puas dengan hidup. 

Ada kepuasan tersendiri yang didapatkan ketika melihat orang lain bahagia karena bantuan atau pemberian kita. Rasa bahagia ini tidak hanya datang dari melihat senyum orang lain, tetapi juga dari perasaan bahwa kita telah melakukan sesuatu yang baik dan berarti. Memberi adalah salah satu cara untuk mendapatkan kebahagiaan yang lebih dalam, yang datang dari mengetahui bahwa kita telah membuat perbedaan positif dalam kehidupan orang lain. 

Memberi juga dapat membantu kita mengurangi perasaan egois dan lebih fokus pada kebutuhan orang lain. Ini dapat membantu kita merasa lebih terhubung dengan orang lain dan meningkatkan hubungan sosial. Ketika kita memberi, mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan memfokuskan energi kita pada upaya untuk membantu orang lain. 

Selain kebahagiaan, memberi juga membawa kepuasan batin. Kita merasa puas dan bersyukur atas apa yang di miliki, dan rasa syukur ini dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Dengan memberi, kita juga belajar untuk lebih menghargai apa yang di miliki dan merasa bersyukur atas kesempatan untuk berbagi dengan orang lain.

4. Makna Tanggung Jawab Sosial & Moral

Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/TwistedSifterDotCom/
Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/TwistedSifterDotCom/
Makna keempat dari pepatah ini adalah tentang tanggung jawab sosial dan moral yang kita miliki sebagai bagian dari komunitas dan masyarakat. Sebagai makhluk sosial, kita memiliki tanggung jawab untuk saling membantu dan mendukung, terutama bagi mereka yang membutuhkan. 

Kita memiliki kewajiban untuk berkontribusi pada kesejahteraan bersama. Memberi adalah salah satu cara untuk memenuhi tanggung jawab sosial. Ketika membantu orang lain, kita tidak hanya membantu individu tersebut, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Ini bisa berupa sumbangan kepada mereka yang membutuhkan, sukarelawan, atau bahkan hanya membantu tetangga yang sedang mengalami kesulitan. 

Memberi juga merupakan tindakan moral yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan kita. Ketika memilih untuk memberi, kita mengikuti prinsip-prinsip moral yang menekankan pentingnya kebaikan, kemurahan hati, dan cinta kasih. Memberi dengan tulus, tanpa mengharapkan imbalan, adalah salah satu bentuk tertinggi dari moralitas dalam tindakan kita sehari-hari. 

Memberi juga dapat berperan dalam mengurangi ketimpangan sosial yang ada di masyarakat. Membantu mereka yang kurang beruntung, kita berkontribusi pada upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Tidak hanya membantu individu yang menerima bantuan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan.

Bagaimana Sudah Paham Makna Tangan Diatas Lebih Baik Daripada Tangan Dibawah ???

Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/getmaude/
Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/getmaude/

Ketika memahami makna "tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah" dari perspektif yang lebih luas, kita dapat melihat bahwa ini adalah ajakan untuk mengembangkan empati, solidaritas, dan keinginan untuk berkontribusi pada kebaikan bersama. 

Dalam dunia yang sering kali penuh dengan persaingan dan individualisme, pepatah ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan tanggung jawab sosial. Memberi adalah salah satu cara terbaik untuk menciptakan ikatan antar manusia yang lebih kuat dan membangun masyarakat yang lebih peduli.

Pepatah “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” mengandung makna yang sangat mendalam tentang pentingnya memberi, berbagi, dan berkontribusi dalam kehidupan kita. Melalui kedermawanan dan empati, kita dapat menunjukkan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama. 

Memberdayakan diri sendiri dan orang lain, kita dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan mandiri. Memberi juga membawa kebahagiaan dan kepuasan batin yang tidak bisa diperoleh dari menerima. Memberi adalah bagian dari tanggung jawab sosial dan moral kita sebagai manusia untuk membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan penuh kasih. Memahami dan menerapkan makna-makna ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan memberikan dampak positif bagi orang lain dan masyarakat di sekitar.  

Referensi :

Mariamy & Adrayoza Rasyid. rri.co.id. 2024. 'Tangan di Atas Lebih Baik Daripada Tangan di Bawah' [daring]. Tautan : https://www.rri.co.id/ramadan/625864/tangan-di-atas-lebih-baik-daripada-tangan-di-bawah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun