Mohon tunggu...
Syarif Perdana Putra
Syarif Perdana Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate at Institut Bisnis Nusantara

Content Writer Enthusiast | Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan dan Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Makna Tangan di Atas Lebih Baik daripada Tangan di Bawah! Nomor 4 Penting Diingat!

18 Agustus 2024   08:30 Diperbarui: 18 Agustus 2024   09:17 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/qasimaminskt/

Apa Sih Maksud Tangan Diatas Lebih Baik Daripada Tangan Dibawah ???

Pepatah "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah" sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari, namun makna mendalam di balik kalimat tersebut terkadang terlupakan atau kurang dipahami. 

Ungkapan ini sebenarnya mengandung ajakan moral yang kuat, mengarahkan kita untuk menjadi individu yang mampu memberi, membantu, dan berbagi dengan sesama. 

Prinsip ini tidak hanya relevan dalam konteks materi, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti waktu, tenaga, pengetahuan, dan perhatian. Istilah "tangan di atas" merujuk pada posisi memberi, sementara "tangan di bawah" menggambarkan posisi menerima. 

Ungkapan ini mengajarkan bahwa menjadi seseorang yang dapat memberi lebih baik daripada menjadi seseorang yang hanya menerima. Menjadi seseorang yang memiliki "tangan di atas" berarti kita berada dalam posisi yang dapat memberikan sesuatu kepada orang lain. Ini mencerminkan sikap kedermawanan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan saling mendukung. 

Dalam konteks agama, budaya, dan etika sosial, konsep ini seringkali dijunjung tinggi karena dianggap sebagai perwujudan dari nilai-nilai luhur kemanusiaan. Di berbagai tradisi, memberi dianggap sebagai tindakan mulia yang membawa berkah, tidak hanya bagi penerima tetapi juga bagi pemberi. Sinak penjelasan dibawah ini untuk memahami lebih mendalam makna tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah.

1. Makna Kedermawanan & Empati

Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/masoomah_salman/
Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/masoomah_salman/
Makna pertama dari pepatah “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” berkaitan dengan konsep kedermawanan dan empati. Memberi kepada orang lain, baik itu dalam bentuk materi, waktu, tenaga, atau perhatian, merupakan tindakan yang mencerminkan rasa peduli dan kasih sayang terhadap sesama. 

Saat memberikan sesuatu kepada orang lain, menunjukkan bahwa kita memahami dan peduli terhadap kebutuhan mereka. Kedermawanan adalah salah satu cara untuk menunjukkan empati, yaitu kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan memberi, kita tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan orang lain, tetapi juga memberikan dukungan emosional yang mungkin sangat mereka butuhkan. 

Memberi juga mencerminkan kesadaran kita terhadap keberadaan dan kebutuhan orang lain. Ketika kita memberi, menempatkan diri dalam posisi untuk membantu orang lain, dan ini menunjukkan bahwa kita menghargai keberadaan mereka dan ingin berkontribusi pada kesejahteraan mereka. 

Penting untuk diingat bahwa kedermawanan tidak selalu berarti memberikan bantuan materi. Memberikan waktu, mendengarkan dengan penuh perhatian, atau memberikan nasihat yang bijak juga merupakan bentuk kedermawanan. Bahkan tindakan kecil yang menunjukkan bahwa kita peduli dapat memiliki dampak besar pada orang lain.

2. Makna Pemberdayaan Diri & Orang Lain 

 

Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/mehmetcaliskans/
Ilustrasi Gambar, Sumber : id.pinterest.com/mehmetcaliskans/
Makna kedua dari pepatah ini berhubungan dengan pemberdayaan, baik pemberdayaan diri sendiri maupun orang lain. Menjadi seseorang yang “tangan di atas,” tidak hanya menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan untuk memberi, tetapi juga menunjukan bahwa kita berusaha untuk memberdayakan diri sendiri dan orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun