Mohon tunggu...
Syarif Perdana Putra
Syarif Perdana Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate at Institut Bisnis Nusantara

Content Writer Enthusiast | Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan dan Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan |

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Selain Polusi Udara, Begini Dampak Berbahaya Membakar Sampah!

26 Juli 2023   08:00 Diperbarui: 27 Juli 2023   09:45 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar. (Sumber: Kompas.com)

Membakar sampah telah menjadi praktik umum di banyak wilayah, terutama di daerah yang tidak memiliki infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. 

Meskipun menjadi cara cepat untuk menghilangkan sampah, praktik ini membawa dampak berbahaya yang signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Salah satu dampak berbahaya utama dari membakar sampah adalah polusi udara. 

Proses pembakaran menghasilkan zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida, dioksida sulfur, dioksida nitrogen, dan partikel-partikel berukuran mikro. 

Zat-zat ini dilepaskan ke udara dan menyebabkan polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar area pembakaran sampah. 

Polusi udara ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Pembakaran sampah juga menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana. 

Gas-gas ini berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Efek pemanasan global termasuk peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca ekstrem, dan peningkatan tingkat permukaan laut, yang dapat berdampak buruk pada kehidupan manusia dan keberlangsungan ekosistem.

Simak penjelasan dibawah ini dampak berbahaya lainnya dari membakar sampah selain polusi udara !!!

Menyebabkan Polusi Tanah & Polusi Air 

Ilustrasi Gambar. (Sumber: Internasional Republika)
Ilustrasi Gambar. (Sumber: Internasional Republika)

Saat sampah dibakar, limbah toksik dan bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tanah. Hal ini dapat mencemari tanah dan mengurangi kualitasnya, mengganggu pertumbuhan tanaman dan mengancam keseimbangan ekosistem. 

Selain polusi udara, pembakaran sampah juga menghasilkan asap dan gas beracun, seperti dioksida belerang, karbon monoksida, dan hidrokarbon. 

Gas-gas ini dapat menyebabkan polusi udara yang berbahaya dan menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan dan gangguan sistem pernapasan. 

Polusi air akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan berbagai masalah bagi organisme akuatik. Logam berat dan bahan kimia berbahaya yang terlarut dalam air dapat meracuni organisme akuatik, menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi, pernapasan, dan metabolisme mereka. 

Polusi air dari pembakaran sampah dapat menyebabkan perubahan dalam kualitas air, termasuk meningkatnya kandungan zat-zat kimia berbahaya, pengurangan oksigen terlarut, dan peningkatan suhu air. 

Semua ini dapat menyebabkan perubahan pada ekosistem perairan dan mengganggu kehidupan organisme yang tinggal di dalamnya.

Emisi Gas Rumah Kaca & Bahaya Kesehatan 

Ilustrasi Gambar. (Sumber: Klik Hijau)
Ilustrasi Gambar. (Sumber: Klik Hijau)

Pembakaran sampah juga menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida dan metana. Gas-gas ini berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim, yang dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan dan sosial. 

Asap dan partikel berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi kulit dan mata, gangguan pernapasan, bahkan berkontribusi pada munculnya penyakit kronis seperti kanker dan gangguan sistem pernapasan.

Kerusakan Ozon 

Ilustrasi Gambar. (Sumber: Kompas.com)
Ilustrasi Gambar. (Sumber: Kompas.com)

Kerusakan ozon adalah salah satu dampak berbahaya dari pembakaran sampah. Ketika sampah dibakar, gas-gas berbahaya dan partikel-partikel yang dihasilkan dapat mencapai atmosfer dan merusak lapisan ozon. 

Emisi dari pembakaran sampah juga dapat merusak lapisan ozon di atmosfer, yang bertanggung jawab atas melindungi bumi dari sinar ultraviolet (UV) berbahaya. Kerusakan lapisan ozon meningkatkan risiko pemaparan manusia dan lingkungan terhadap sinar UV berbahaya. 

Kekurangan Bahan Daur Ulang dari Sampah

Ilustrasi Gambar. (Sumber: Bali Caring Community)
Ilustrasi Gambar. (Sumber: Bali Caring Community)

Salah satu dampak berbahaya dari membakar sampah adalah pengurangan bahan baku yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan kembali. 

Ketika sampah dibakar, potensi untuk mendaur ulang bahan-bahan yang masih bernilai hilang, dan bahan-bahan tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk menghasilkan produk baru. 

Daur ulang adalah salah satu cara yang efektif untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan meminimalkan dampak lingkungan dari produksi barang dan limbah. 

Pembakaran sampah mengakibatkan kehilangan potensi untuk mendaur ulang atau memanfaatkan kembali bahan-bahan yang dapat digunakan kembali. 

Dengan tidak mendaur ulang sampah, kehilangan kesempatan untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan mengurangi limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. 

Dampak berbahaya membakar sampah dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Praktik membakar sampah masih sering dilakukan di beberapa wilayah, terutama di daerah yang tidak memiliki infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai. 

Saat sampah dibakar, terjadi pelepasan berbagai zat berbahaya dan polutan ke udara, menyebabkan polusi udara yang merugikan lingkungan dan kesehatan manusia. 

Polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat mengandung partikel berbahaya seperti PM2.5 dan PM10, serta berbagai gas beracun seperti karbon monoksida, dioksida belerang, dan dioksida nitrogen. 

Inhalasi partikel-partikel ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta meningkatkan risiko penyakit pernapasan kronis, seperti asma dan bronkitis. 

Gas-gas beracun tersebut juga dapat menyebabkan keracunan akut dan masalah kesehatan lain, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit pernapasan. 

Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, pembakaran sampah juga merusak lingkungan secara keseluruhan. Asap dan partikel yang dihasilkan dapat mencemari tanah dan air, mengancam keberagaman hayati, dan merusak ekosistem alami. 

Pembakaran sampah juga berkontribusi pada pemanasan global dengan melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana ke atmosfer. Semakin seringnya praktik membakar sampah terjadi, semakin besar pula dampaknya pada kualitas udara, lingkungan, dan kesehatan manusia.

Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak berbahaya membakar sampah, diperlukan langkah-langkah penanganan sampah yang lebih bijaksana dan ramah lingkungan. 

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar, serta upaya pemerintah untuk menyediakan infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih baik, menjadi langkah awal dalam mengatasi masalah ini. 

Penerapan sistem daur ulang dan penggunaan teknologi modern untuk pengolahan sampah juga dapat membantu mengurangi volume sampah yang harus dibakar. 

Kerjasama dan komitmen bersama, dapat melindungi lingkungan dan kesehatan manusia dari dampak berbahaya pembakaran sampah, serta menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan sehat untuk generasi mendatang.  

Referensi :

Andrea Thompson. cientificamerican.com. 2014. 'Burning Trash Bad for Humans and Global Warming' [daring].Tautan : https://www.scientificamerican.com/article/burning-trash-bad-for-humans-and-global-warming/ (Diakses pada 24 Juli 2023 pukul : 20:53 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun