Begitulah, jika demokrasi tidak diikuti dengan ilmu dan kesadaran. Pada hakekatnya Demokrasi bukan sekedar legitimasi untuk sekedar teriak. Lebih dari itu, kita harus tahu dan menyadari mengapa setiap orang berhak bersuara bahkan teriak?Â
Tidak lain dan tidak bukan adalah supaya tidak ada kebenaran yang tertutupi. Agar kebenaran hadir dalam ujudnya yang paling lengkap. Kebenaran yang dibatasi, hakekatnya bukan kebenaran, melainkan nyanyian senandung yang sudah dirancang agar setiap orang mendengar apa yang diinginkan agar setiap orang dengar. Inilah yang terjadi pada orde baru.
Jadi, demokrasi bukan sekedar prosedur wadah untuk setiap orang berhak bicara. Tapi dengan demokrasi, mestinya kita Bersama-sama meramu dari setiap informasi yang terbuka untuk mendapatkan kebenaran yang objektif. Percuma saja, setiap orang berhak berteriak, namun isi teriakannya tidak pernah didengarkan.
Syarif_Enha@Tegalsari 19 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H