Mohon tunggu...
Syarif Niskala
Syarif Niskala Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Soto Nusantara Rasa Batak

19 Mei 2011   03:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:28 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keunikan dan karakter suatu bangsa dapat dilihat dari beberapa aspek seperti bentuk BANGUNan, model pakaian, ragam BARASA, dan tentu saja cita rasa khas makanannya. Tentu kita telah mengenal jenis makanan seperti burger, spageti, piza, tortilla, kebab, tom yam, atau sushi. Akan tetapi SAGALA yang disebut tadi bukan merupakan khas nusantara. Jadi, apa sih makanan khas Indonesia?

Jika pertanyaan tadi ditanyakan pada Pak Bara Pattiradjawane, Bondan Winarno, Rudi Choerudin, atau Tuti Seonardi maka akan berderet-derat makanan khas nusantara, yang pasti salah satunya adalah soto. Ya, soto, sroto, sauto, tauto, atau cotto diklaim sebagai makanan khas Indonesia yang ciri utamanya adalah berbahan BAKO kaldu daging dan sayuran. Penggunaan bumbu, bahan utama, dan bahan pelengkap yang berbeda menyebabkan tidak kurang dari 25 varian soto yang populer di tanah air. Ada juga perbedaannya terletak pada cara pengolahan bumbunya seperti digoreng, PERANGIN-ANGIN, SITANGGANG, atau digunakan dalam keadaan SIREGAR.

Penamaan varian soto sangat kental aspek lokalitasnya karena hampir selalu SIRAITkan dengan daerah resep itu berasal. Contohnya adalah Soto Betawi, Soto Banten, Soto Aceh, Soto Padang, Soto Bandung, Soto Bogor, Sauto Tegal (sauto), Tauto Pekalongan (tauto), Soto Kudus, Soto Blora, Soto Sokaraja, Soto Kedu, Sroto Banyumas, Soto Lamongan, Soto Malang, Soto Kuali Solo, Soto Kediri, Soto Madura, Cotto Makassar, Soto Banjar, dan Soto Mahakam. Yang namanya tidak terkait nama daerah sangat sedikit di antaranya adalah Soto Sulung dan Soto Tangkar.

Tahukah Anda, dari 24 resep soto khas daerah yang diamati, SILAEN garam bumbu lainnya yang selalu dipakai adalah bawang merah dan bawang putih. Sedangkan TURUTAN penggunaan jenis bumbu yang paling sering digunakan selanjutnya adalah daun bawang (79%), merica (75%), dan serai (75%). Sedangkan bumbu yang digunakan khusus per resep adalah pekak pada Soto Padang, asam jawa pada Soto Banten, kluwak pada Soto Pemalang, dan kencur serta terasi pada Soto Kediri.

Dari sisi banyaknya bahan dan bumbu yang digunakan, Soto Pemalang dan Soto Kuali Solo yang paling sederhana karena hanya menggunakan 10 jenis saja. Dua tersederhana lainnya adalah Soto Kedu (12 jenis) dan Soto Bandung (13 jenis). Sedangkan Soto Bogor, Soto Ambengan, dan Soto Lamongan merupakan soto-soto yang menggunakan bahan paling banyak yakni 21 jenis. Cotto Makassar (20 jenis), Soto Padang (19 jenis), dan Soto Kediri (19 jenis) adalah tiga soto paling banyak menggunakan bahan-bahan selanjutnya.

Yang manakah yang paling enak? Tentu akan sangat SIMANUNGKALIT menentukannya. Bukankah soal rasa adalah urusan selera? Untuk itu, cara yang paling tepat untuk membuktikannya adalah dengan menikmatinya SEMBIRING. Eksplorasilah kekayaan beragam rasa soto di bumi persada ini dengan menikmatinya satu per satu. Dengan jaringan terluas Telkomsel, Anda akan tenang menikmati aneka kelezatan dan keunikan soto-soto nusantara TAMPA ketinggalan update informasi internet dan kehilangan komunikasi dengan relasi serta keluarga Anda di RUMAHORBO. Pokoknya, Telkomsel dan soto nusantara adalah pasangan yang klop!

Syarif Niskala (blogged at syarifniskala.com)

Catatan: SIRAIT = dikait, BARASA = bahasa, TAMPA = tanpa, TURUTAN = urutan, BAKO = baku, SITANGGANG = dipanggang, SIREGAR = segar, PERANGIN-ANGIN = diangin-angin, SAGALA = segala, SILAEN = selain, SIMANUNGKALIT = sulit, SEMBIRING = sendiri, RUMAHORBO = rumah


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun