Strategi Meningkatkan Motivasi Kerja
Muhammad Syarif Najmudin/Mahasiswa MPI/S2 UIN Sunan Gungung Djati Bandung
Â
Â
Sebuah organisasi memiliki banyak dinamika yang berhubungan dengan sumber daya manusia. Tentunya sesuatu yang tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran karyawan menjadi fokus tersendiri dalam mengemas dan memadukan kepentingan yang berbeda. Bergabungnya individu dalam organsiasi dilandasai motif beragam, berdasarkan minat, bakat, kebutuhan, prestise, prestasi, hobi, imbalan, meraih posisi tertentu dan sebagainya. Kehendak itu menjadi sangat harmoni manakala dikemas dalam wadah kebersamaan, menyatukan semua keinginan menjadi kekuatan mencapai tujuan yang disepakati, dirancang dan diraih bersama. Cara efektif meningkatkan produktivitas dan efektivitas orgnaisasi sebagaimana disebut Stoner ada lima hal.
Pertama, Pelibatan Karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas operasional. Cara melibatkannya melalui memberikan masukan, ikut serta dalam pencapaian tujuan organisasi, ketika kontribusi dihargai, karyawan akan lebih termotivasi untuk bekerja secara efektif dan memberikan hasil yang maksimal. Demikian pula melibatkan karyawan dalam memenuhi kebutuhan psikologis seperti ; pengakuan, otonomi, dan rasa kontribusi terhadap sesuatu yang lebih besar.
Kedua, Komunikasi agar penyampaian informasi diperoleh secara jelas terkait tujuan organisasi, metode pencapaian, dan tantangan yang mungkin dihadapi. Tujuan dari komunikasi yang baik adalah memastikan semua karyawan memiliki pemahaman yang sama mengenai visi, misi, dan tujuan organisasi. Selain itu, komunikasi yang efektif membantu mengidentifikasi kendala yang mungkin muncul dan mengatasi masalah lebih cepat sebelum menjadi penghalang yang signifikan.
Ketiga, Pengakuan berbentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas kontribusi atau prestasi mereka. Pengakuan berupa pujian verbal, penghargaan material, atau promosi, bertujuan untuk menegaskan bahwa kerja keras dan dedikasi karyawan diakui oleh organisasi. Tujuan utama dari pengakuan adalah memberikan dorongan moral kepada karyawan, sehingga mereka merasa bahwa usaha mereka diakui dan dihargai.
Keempat, Wewenang Pendelegasian berbentuk otoritas kepada karyawan untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjaan mereka, serta memberikan kebebasan dalam menjalankan tugas mereka. Tujuan dari pendelegasian wewenang adalah menciptakan karyawan yang mandiri dan proaktif. Ketika karyawan merasa memiliki kontrol atas pekerjaan mereka, mereka cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam mencapai hasil yang lebih baik.
Kelima, Perhatian Timbal Balik yang mencerminkan hubungan saling mengerti antara pemimpin dan karyawan, di mana kedua belah pihak memahami kebutuhan dan harapan masing-masing. Tujuan dari perhatian timbal balik adalah menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara manajemen dan karyawan, sehingga tercipta lingkungan kerja yang saling mendukung dan menghormati.
Disarikan dari bahan ajar mata kuliah Psikologi Organisasi, dosen pengampu Prof DR HA Rusdiana, MM
Muhammad Syarif Najmudin, Mahasiswa Pasca Sarjana Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendiri Pesantren Vila Quran Bandung, Pembina Yayasan Fathul Mubiin Bandung, Pembimbing Haji dan Umroh Dago Wisata dan Insan Qalbu, Penceramah, Penulis. Pribadi yang masih terus belajar melalui pengayaan literasi, siap dan terbuka mengikuti dinamisasi perkembangan ilmu. Menyukai ragam tantangan dalam menumbuhkan pengetahuan dan skill dan kompetensi baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H