Mohon tunggu...
syarif hamdani
syarif hamdani Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sesar Lembang, Wilayah Rawan yang Menyimpan Potensi Wisata

1 November 2024   07:01 Diperbarui: 1 November 2024   07:07 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembang, sebuah kawasan pegunungan di sebelah utara Kota Bandung, terkenal akan keindahan alam dan iklim sejuknya yang memikat banyak wisatawan. Namun, di balik pesonanya, Lembang menyimpan potensi bahaya geologi yang tidak bisa diabaikan, yaitu adanya Sesar Lembang. 

Sesar ini adalah patahan aktif sepanjang 29 kilometer yang membentang dari timur hingga barat dan menjadi salah satu ancaman seismik utama di wilayah Jawa Barat. Meskipun berisiko tinggi dari segi aktivitas geologi, kawasan ini tetap menjadi pusat pariwisata yang terus berkembang dan memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. 

Dengan perencanaan matang dan mitigasi risiko yang baik, ancaman Sesar Lembang dapat dikelola sehingga tak mengurangi potensi ekonomi dan kelestarian lingkungan di kawasan ini.

Daya Tarik Wisata di Sekitar Sesar Lembang

Lembang menjadi rumah bagi banyak tempat wisata terkenal di Bandung, yang setiap tahunnya menarik ribuan hingga jutaan wisatawan. Berikut ini adalah 10 tempat wisata terpopuler di sekitar Sesar Lembang beserta jaraknya dari garis sesar tersebut:

  1. Gunung Tangkuban Parahu -- Sekitar 5-6 km dari Sesar Lembang. Tangkuban Parahu menawarkan pemandangan kawah aktif dengan latar alam yang memesona, menjadi tujuan wisata utama di Lembang.

  2. Floating Market Lembang -- Sekitar 3 km dari Sesar Lembang. Pasar terapung ini menjadi destinasi favorit untuk kuliner sambil menikmati pemandangan air dan pegunungan.

  3. Farmhouse Susu Lembang -- Sekitar 4 km dari Sesar Lembang. Tempat ini menawarkan suasana ala pedesaan Eropa yang dilengkapi dengan kebun binatang mini dan area berfoto.

  4. Observatorium Bosscha -- Sekitar 1,5 km dari Sesar Lembang. Sebagai observatorium tertua di Indonesia, Bosscha adalah tempat wisata edukasi populer untuk melihat bintang dan belajar tentang astronomi.

  5. Dusun Bambu Family Leisure Park -- Sekitar 8 km dari Sesar Lembang. Dusun Bambu menawarkan area wisata alam, taman bermain, serta restoran di tepi danau yang cocok untuk keluarga.

  6. De Ranch Lembang -- Sekitar 2 km dari Sesar Lembang. Destinasi wisata dengan tema koboi ini memiliki fasilitas berkuda dan aktivitas luar ruangan lainnya.

  7. Tebing Keraton -- Sekitar 6 km dari Sesar Lembang. Tebing ini dikenal sebagai tempat terbaik untuk melihat matahari terbit dengan pemandangan perbukitan yang menakjubkan.

  8. Maribaya Natural Hot Spring Resort -- Sekitar 5 km dari Sesar Lembang. Maribaya menawarkan kolam air panas alami dan air terjun, ideal untuk relaksasi di tengah alam.

  9. Lereng Anteng Panoramic Coffee Place -- Sekitar 7 km dari Sesar Lembang. Tempat ini adalah kedai kopi yang menyajikan pemandangan indah sambil menikmati minuman di udara terbuka.

  10. The Great Asia Africa -- Sekitar 4 km dari Sesar Lembang. Destinasi ini menghadirkan miniatur negara-negara Asia dan Afrika, tempat wisata unik untuk berfoto dan mempelajari kebudayaan.

Dampak Ekonomi Wisata di Kawasan Sesar Lembang

Sektor pariwisata di sekitar Sesar Lembang memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Tempat-tempat wisata di wilayah ini menciptakan banyak lapangan pekerjaan, baik langsung maupun tidak langsung, mulai dari pemandu wisata, petugas kebersihan, hingga penjual suvenir dan makanan. 

Selain itu, keberadaan berbagai fasilitas penginapan, restoran, dan toko oleh-oleh turut menggerakkan perekonomian lokal. Pendapatan yang dihasilkan dari sektor pariwisata ini menjadi sumber pemasukan utama bagi masyarakat Lembang dan sekitarnya, meningkatkan taraf hidup mereka secara keseluruhan.

Namun, tingginya aktivitas wisata juga membawa tantangan dari sisi keberlanjutan ekonomi. Sesar Lembang merupakan patahan aktif, yang sewaktu-waktu berpotensi memicu gempa bumi. 

Jika tidak dikelola dengan baik, risiko bencana ini dapat berdampak besar pada sektor pariwisata dan ekonomi, misalnya penurunan jumlah kunjungan akibat kekhawatiran wisatawan terhadap ancaman gempa. Oleh karena itu, upaya mitigasi bencana menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi wilayah ini.

Tantangan Lingkungan di Kawasan Wisata Sesar Lembang

Tingginya jumlah pengunjung di kawasan Lembang menimbulkan tantangan besar terhadap kelestarian lingkungan. Salah satu dampak lingkungan yang umum terjadi adalah peningkatan sampah, penurunan kualitas air, dan erosi tanah akibat penggunaan lahan yang intensif. 

Banyak tempat wisata di sekitar Sesar Lembang yang terletak di wilayah perbukitan, yang berisiko mengalami longsor apabila pengelolaan lahan tidak dilakukan dengan benar. Selain itu, sumber daya air di sekitar kawasan ini juga rentan terganggu akibat aktivitas pembangunan dan limbah dari fasilitas wisata.

Aktivitas seismik yang mungkin terjadi akibat pergerakan Sesar Lembang juga dapat memperparah kerusakan lingkungan. Gempa bumi, misalnya, berpotensi memicu longsor di wilayah perbukitan, mengakibatkan kerusakan ekosistem dan menurunkan daya dukung lingkungan. 

Jika kondisi lingkungan tidak diperhatikan, daya tarik wisata Lembang bisa menurun dalam jangka panjang, dan mengakibatkan dampak negatif pada perekonomian lokal.

Mitigasi Risiko dan Pengelolaan Berkelanjutan

Melihat potensi risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas Sesar Lembang, sangat penting bagi pemerintah daerah, pengelola tempat wisata, dan masyarakat untuk menerapkan mitigasi bencana yang terencana. Salah satu langkah mitigasi yang perlu dilakukan adalah pemasangan sistem peringatan dini dan edukasi bagi masyarakat setempat tentang kesiapsiagaan bencana. 

Tempat-tempat wisata di sekitar sesar juga perlu dilengkapi dengan fasilitas evakuasi dan jalur yang aman agar pengunjung bisa mengevakuasi diri dengan cepat apabila terjadi gempa.

Selain itu, pengelola tempat wisata perlu menerapkan prinsip-prinsip ekowisata yang menekankan pada pelestarian lingkungan. Pengelolaan sampah yang baik, penggunaan sumber daya air yang efisien, dan penghijauan di sekitar area wisata menjadi langkah-langkah penting yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan.

 Edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam juga perlu dilakukan agar dampak negatif dari aktivitas wisata dapat diminimalisir.

Kawasan Lembang, meskipun terletak di sekitar Sesar Lembang yang aktif, menyimpan potensi wisata dan nilai ekonomi yang besar. Keindahan alam dan beragam pilihan tempat wisata membuat wilayah ini menjadi tujuan wisata unggulan di Bandung. 

Namun, potensi risiko dari aktivitas geologi di sekitar Sesar Lembang menuntut adanya pengelolaan yang tepat dan berkelanjutan. 

Dengan perencanaan mitigasi bencana yang baik dan penerapan prinsip ekowisata, kawasan Lembang dapat terus berkembang sebagai pusat pariwisata yang ramah lingkungan dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun