Banyak tempat wisata di sekitar Sesar Lembang yang terletak di wilayah perbukitan, yang berisiko mengalami longsor apabila pengelolaan lahan tidak dilakukan dengan benar. Selain itu, sumber daya air di sekitar kawasan ini juga rentan terganggu akibat aktivitas pembangunan dan limbah dari fasilitas wisata.
Aktivitas seismik yang mungkin terjadi akibat pergerakan Sesar Lembang juga dapat memperparah kerusakan lingkungan. Gempa bumi, misalnya, berpotensi memicu longsor di wilayah perbukitan, mengakibatkan kerusakan ekosistem dan menurunkan daya dukung lingkungan.Â
Jika kondisi lingkungan tidak diperhatikan, daya tarik wisata Lembang bisa menurun dalam jangka panjang, dan mengakibatkan dampak negatif pada perekonomian lokal.
Mitigasi Risiko dan Pengelolaan Berkelanjutan
Melihat potensi risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas Sesar Lembang, sangat penting bagi pemerintah daerah, pengelola tempat wisata, dan masyarakat untuk menerapkan mitigasi bencana yang terencana. Salah satu langkah mitigasi yang perlu dilakukan adalah pemasangan sistem peringatan dini dan edukasi bagi masyarakat setempat tentang kesiapsiagaan bencana.Â
Tempat-tempat wisata di sekitar sesar juga perlu dilengkapi dengan fasilitas evakuasi dan jalur yang aman agar pengunjung bisa mengevakuasi diri dengan cepat apabila terjadi gempa.
Selain itu, pengelola tempat wisata perlu menerapkan prinsip-prinsip ekowisata yang menekankan pada pelestarian lingkungan. Pengelolaan sampah yang baik, penggunaan sumber daya air yang efisien, dan penghijauan di sekitar area wisata menjadi langkah-langkah penting yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan.
 Edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam juga perlu dilakukan agar dampak negatif dari aktivitas wisata dapat diminimalisir.
Kawasan Lembang, meskipun terletak di sekitar Sesar Lembang yang aktif, menyimpan potensi wisata dan nilai ekonomi yang besar. Keindahan alam dan beragam pilihan tempat wisata membuat wilayah ini menjadi tujuan wisata unggulan di Bandung.Â
Namun, potensi risiko dari aktivitas geologi di sekitar Sesar Lembang menuntut adanya pengelolaan yang tepat dan berkelanjutan.Â
Dengan perencanaan mitigasi bencana yang baik dan penerapan prinsip ekowisata, kawasan Lembang dapat terus berkembang sebagai pusat pariwisata yang ramah lingkungan dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar.