Tebing Keraton -- Sekitar 6 km dari Sesar Lembang. Tebing ini dikenal sebagai tempat terbaik untuk melihat matahari terbit dengan pemandangan perbukitan yang menakjubkan.
Maribaya Natural Hot Spring Resort -- Sekitar 5 km dari Sesar Lembang. Maribaya menawarkan kolam air panas alami dan air terjun, ideal untuk relaksasi di tengah alam.
Lereng Anteng Panoramic Coffee Place -- Sekitar 7 km dari Sesar Lembang. Tempat ini adalah kedai kopi yang menyajikan pemandangan indah sambil menikmati minuman di udara terbuka.
The Great Asia Africa -- Sekitar 4 km dari Sesar Lembang. Destinasi ini menghadirkan miniatur negara-negara Asia dan Afrika, tempat wisata unik untuk berfoto dan mempelajari kebudayaan.
Dampak Ekonomi Wisata di Kawasan Sesar Lembang
Sektor pariwisata di sekitar Sesar Lembang memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Tempat-tempat wisata di wilayah ini menciptakan banyak lapangan pekerjaan, baik langsung maupun tidak langsung, mulai dari pemandu wisata, petugas kebersihan, hingga penjual suvenir dan makanan.Â
Selain itu, keberadaan berbagai fasilitas penginapan, restoran, dan toko oleh-oleh turut menggerakkan perekonomian lokal. Pendapatan yang dihasilkan dari sektor pariwisata ini menjadi sumber pemasukan utama bagi masyarakat Lembang dan sekitarnya, meningkatkan taraf hidup mereka secara keseluruhan.
Namun, tingginya aktivitas wisata juga membawa tantangan dari sisi keberlanjutan ekonomi. Sesar Lembang merupakan patahan aktif, yang sewaktu-waktu berpotensi memicu gempa bumi.Â
Jika tidak dikelola dengan baik, risiko bencana ini dapat berdampak besar pada sektor pariwisata dan ekonomi, misalnya penurunan jumlah kunjungan akibat kekhawatiran wisatawan terhadap ancaman gempa. Oleh karena itu, upaya mitigasi bencana menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi wilayah ini.
Tantangan Lingkungan di Kawasan Wisata Sesar Lembang
Tingginya jumlah pengunjung di kawasan Lembang menimbulkan tantangan besar terhadap kelestarian lingkungan. Salah satu dampak lingkungan yang umum terjadi adalah peningkatan sampah, penurunan kualitas air, dan erosi tanah akibat penggunaan lahan yang intensif.Â