Mohon tunggu...
Politik

Gelar Perkara Lolos, Ahok Menang Pilkada?

12 November 2016   11:14 Diperbarui: 12 November 2016   11:27 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelar Perkara kasus penistaan agama oleh ahok digelar rabu atau kamis depan, banyak orang bertanya-tanya apakah ahok bisa lolos dari jerat pidana dalam kasus penistaan agama ? tadinya akan digelar terbuka dan live agar bisa disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia tapi kenyataannya tidak jadi, hanya dilakukan TERBUKA TERBATAS, artinya tidak live, hanya dihadiri pihak internal polri, pihak eksternal polri , ahli dari pihak pelapor dan ahli dari pihak terlapor.

Tetapi kalo merujuk dari pernyataan kapolri kelihatannya  ahok akan lolos dari tindak pidana penistaan agama alasan yang paling mendasar adalah HARUS ADA UNSUR KESENGAJAAN dalam pernyataan ahok di pulau seribu, padahal konteks ketika ahok menyatakan persoalan surat almaidah 51 itu dlm rangka pengembangan budidaya ikan di pulau seribu, jelas sekali ahok mengucapkan pernyataan itu TIDAK DISENGAJA, apalagi pendapat ahli berbeda beda menjelaskan masalah pernyataan ahok, MUI menyatakan ahok telah menghina Alqur'an dan ulama, padahal nyata sekali dari segi bahasa bahwa ahok tidak menyatakan alqur'an bohong tapi orang yang memakai almaidah 51 yang membohongi masyarakat dalam kampanye pilkada, orang yang dimaksud ahokpun jelas sekali bukan ulama, krn otoritas menyampaikan surat almaidah 51 bukan hanya milik ulama tapi siapa saja boleh menyampaikan surat almaidah 51.

Kita Negara Hukum, dan kita sudah sepakat bahwa masalah ahok dibawa ke proses hukum, presiden sudah berulang-ulang menyatakan bahwa kasus ahok dibawa ke proses hukum dan presiden malah mau gelar perkara dibuka live di media, tapi putusan akhir kapolri adalah gelar perkara dilakukan terbuka terbatas, olehnya semua harus bisa menerima putusan ini apakah ahok bersalah atau tidak ? kita tidak menginginkan ada pihak pihak yang mencoba memaksakan kehendak tanpa menggunakan jalur hukum, alasan presiden dibuka live di publik supaya tidak ada sak wasangka dan analisa liar kemana mana dgn kasus ahok, tapi apapun putusan kapolri kita terima saja krn sepertinya sudah transparan krn dihadiri oleh semua pihak juga.

Kita semua tau ada begitu banyak analisa liar diseputaran kasus ahok, demo 411, dan jokowi, tapi yang bisa kita analisa secara logika sederhana adalah masyarakat ingin tau apakah ahok bersalah ato tidak ? kalo tidak bersalah maka akan ada sejumlah massa yang bersimpati terhadap ahok, jika bersalah maka akan ada juga massa yang bertambah tidak simpati kepada ahok, seberapa banyak jumlahnya ? tentu tidak bisa diprediksi tetapi kalo melihat kasus ini menjadi berita utama  tingkat nasional karena disaksikan jutaan mata ditelevisi maka bisa jadi jutaan pasang mata masyarakat dki akan menyaksikan di televisi, mereka menanti apakah ahok bersalah atau tidak ? mereka ini kemungkinan besar PEMILIH DIAM, mungkin saja mereka sudah menentukan pilihannya ke ahok ketika ahok dinyatakan tidak bersalah, tetapi krn kasus ini menyerempet kasus sara maka kemungkinan besar mereka tidak menyatakan dukungannya secara terang terangan alias DIAM dgn berbagai alasan, bisa jadi pemilih diam ini luput dari analisa lembaga survei.

Kasus teranyar adalah pilpres di Amerika, semua lembaga survei tercanggih di Amerika memenangkan hillary dibandingkan trump, kenyataannya hillary kalah dari trump, semua orang terkejut kok bisa kalah ? ya ! hillary dikalahkan oleh Oleh PEMILIH DIAM yang luput dari lembaga survei, kita semua tau bahwa ada 16 negara bagian yang disebut The Blue States yaitu negara2  yang memang sudah menetapkan pilihan ke hillary dgn nilai electoral collage : 197, juga ada 21 negara bagian yang disebut The Red states yaitu negara2 yang sudah menetapkan pilihan ke trump dgn nilai electoral collage : 163.

 Dari sisi ini saja sudah jelas kelihatan hillary lebih unggul dari trump, tetapi ada yang disebut juga The Swing States, yaitu negara2 bagian yang secara tradisonal dari dulu jadi ajang pertempuran antara demokrat dan republik, negara2 bagian ini jumlahnya 14 negara bagian dgn total electoral collage 177, yaitu : Michigan, Wisconsin, Iowa, Pennsylvania, Nevada, colorado, Arizona, Florida, Ohio, Maine, New Hampshire, Georgia, Nort Carolina, Virginia. nah, dinegara2 swing states ini michigan, ohio, wisconsin,  pennsylvania, florida justru yang diprediksi hillary menang malah kalah. trump dengan cerdik menggunakan trik anti orang Islam  untuk secara tidak langsung memaksa untuk BERDIAM dalam menentukan pilihnnya kepada trump. 

Dia tau bahwa 80 persen masyarakat amerika pobia terhadap Islam, dia mengatakan bahwa orang Islam dilarang masuk Amerika, bisa dipastikan 80% masyarakat amerika setuju dengan hal ini, tapi karena ini masalah sensitif maka setujunya masyarakat amerika diaplikasikan dengan DIAM dengan alasan takut kena kecaman dunia Islam, itulah  mengapa kemenangan trump menghancurkan semua analisa lembaga survei di amerika.

Kembali ke kasus ahok, mengapa kasus ahok ini sangat sensitif  ? krn sudah menyangkut agama, begitu dinyatakan ahok tidak bersalah maka yang simpati  dgn ahok berbondong-bondong DIAM, mereka takut sama FPI dan ormas Islam lain kalo terang terangan mendukung ahok,  inilah nanti yang menyebabkan lembaga survei akan eror memprediksi tingkat elektabilitas, apakah analisa ini betul ? wallahu a'lam  bisshowab..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun