Mohon tunggu...
Syarifatul Mukaromah
Syarifatul Mukaromah Mohon Tunggu... Lainnya - syarifatul mukaromah

tentang apapun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Film "The social dillema", Teknologi, & Sosial media

15 Juli 2021   21:19 Diperbarui: 15 Juli 2021   21:26 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syarifatul Mukaromah

Ilkom G / 190030370

Universitas Ahmad dahlan

Apakah anda sudah pernah menonton film ? dimana anda menonton film ? genre film apa yang anda tonton ? lalu apa kesan dan pesan yang bisa di ambil dari film yang anda tonton ? Pastinya banyak sekali fim yang sudah anda tonton bukan ? sebenernya apa sih yang mau saya bahas di artikel ini ? simak lebih lanjut yuk

Sebelum saya bercertia tentang film yang saya tonton, apa anda sudah tau apa itu film ? Pengertian film secara harfiah adalah rangkaian gambar hidup yang bergerak yang sering juga disebut movie. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), film juga bisa diartikan dalam dua pengertian, yaitu film adalah selaput tipis yang dibuat dari soluloid untuk tempat gambar negatif yang selanjutnya akan dibuat potret untuk tempat gambar positif lalu akan dimainkan atau diputar di televisi dan bioskop pengertian yang kedua, film merupakan  lakon atau sebuah cerita gambar hidup.

Film bukan hanya sekedar gambar yang bergerak. Adapun pergerakannya yang disebut sebagai intermitten movement, gerakan yang muncul dikarenakan oleh keterbatasan kemampuan indra penglihatan atau mata dan otak manusia yang sanggup menangkap sejumlah pergantian gambar dalam kurang lebih sepersekian detik. Film juga menjadi media yang sangat berpengaruh yang mampu bersaing dengan media-media lainnya. Secara audio visual film bekerja sama dengan baik yang bisa membuat penontonnya tidak bosan dan lebih mengingat tiap alur cerita karena formatnya yang menarik. Secara umum film dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yaitu unsur naratif dan unsur sinematik. Apa itu unsur naratif ?

unsur naratif adalah bahan atau materi yang akan diolah, sedangkan unsur sinematik adalah cara atau bagaimana mengolah suatu unsur naratif menjadi sebuah film. Defenisi film menurut UURI (Undang-undang Republik Indonesia) Nomor 8 Tahun 1992 adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam menggunakan pita seloloid, pita  video, piringan video, atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam sagala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukan atau dapat ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, elektronik dan lainnya.

Film merupakan media elektronik paling pertama dari media lainnya. apalagi film telah berhasil menampilkan gambar-gambar hidup yang seolah-olah memindahkan kenyataan atau realitas ke atas layar. Keberadaan film telah diciptakan sebagai salah satu media komunikasi massa yang benar-benar telah memasuki kehidupan manusia dan masyarakat baik muda atau pun tua (dewasa) dengan keaneka regaman nya.  Film adalah fenomena estetika, sosial, dan psikologi yang kompleks yang merupakan dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar yang diiringi naskah juga musik. Sehingga film merupakan produk yang multi dimensial.

Kehadiran film ditengah kehidupan manusia semakin setara dan penting dengan media lainnya. Keberadaanya praktis, hampir dapat disamakan dengan kebutuhan akan sandang pangan. Dapat dikatakan hampir tidak ada sehari-hari manusia yang berbudaya millenial yang tidak tersentuh media menarik yang satu ini. Film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan amanat atau pesan  di baliknya Tanpa pernah berlaku sebaliknya. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar. Jarang sekali pembuat film yang memakai cerita khayalan karna notaben nya masyarakat atau para penonton lebih menyukai drama kehidupan baik kehidupan remaja atau kehidupan masa tua.

Film telah menjadi komunikasi audio visual yang akrab dinikmati oleh segenap masyarakat dari berbagai rentang usia dan latar belakang ekonomi dan sosial. Kekuatan film dalam menjangkau banyak sekmen sosial,  membuat para ahli berpendapat dan mempunyai paham bahwa film memiliki potensi untuk mempengaruhi masyarakat. Film memberi dampak pada setiap penontonnya, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Melalui pesan yang terkandung di dalamnya, media tertua ini mampu memberi pengaruh sampai membentuk dan mengubah karakter penontonnya.

Di Dalam menyampaikan pesan kepada penonton, sutradara (orang yang membuat film beserta jajaran nya) menggunakan imajinasi untuk mempresentasikan suatu pesan melalui film dengan unsur- unsur yang menyangkut penyajian langsung atau tidak langsung yang biasa disebut eksposisi. Tidak sedikit film yang mengangkat cerita realita, sungguhan, atau nyata (true story) yang terjadi dalam masyarakat. Banyak muatan-muatan ideologis di dalamnya, hingga pada akhirnya dapat berpengaruh pada pola pikir masyarakat yang menonton film tersebut. Sebagai gambar yang bergerak, film adalah reproduksi dari kenyataan kehidupan umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun